Portrait of mother with son (6-7)

Setiap 21 Februari dinyatakan sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional oleh UNESCO pada tanggal 17 November 1999. Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali dimulai sebagai gerakan bahasa Bengali di Pakistan Timur. Hari Bahasa Ibu Internasional merupakan inisiatif Bangladesh yang kemudian disetujui dalam Konferensi Umum UNESCO pada 1999. Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dimulai sejak tahun 2000.

Apa itu Bahasa Ibu?

Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak. Di mana pun anak itu lahir, kemudian ia memeroleh atau menguasai bahasa pertamanya maka bahasa yang dikuasai itu merupakan bahasa ibu.

Apakah itu bahasa daerah, bahasa nasional, hingga bahasa internasional misalnya bahasa Inggris umumnya, bahasa pertama yang dikuasai seorang anak adalah bahasa ibu (bahasa daerahnya) bukan bahasa nasional atau internasional.

Akan tetapi, tidak menuntut kemungkinan bahasa pertama yang ia tahu dan gunakan adalah bahasa negaranya dan bahasa internasional. Bergantung pada siapa, di mana, dan atas kepentingan apa bahasa tersebut dibelajarkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V, bahasa ibu bermakna bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya.

Selain itu, adanya perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional merupakan wadah agar orang-orang tahu ada begitu banyak bahasa di dunia dan dibutuhkan upaya lebih untuk melestarikan bahasa tersebut.

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada.

Ia menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998, memintanya untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).

Akhirnya dipilihlah tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional karena pada tanggal tersebut, Bangladesh mengalami pembunuhan pada tahun 1952 dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka.

Majelis Umum PBB meminta negara-negara anggotanya untuk mempromosikan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia pada tanggal 16 Mei 2009. Sebelumnya pada tahun 2008 Mejelis Umum menyatakan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional untuk mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme. (AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *