Banyaknya kasus kenakalan remaja, mulai dari aksi klitih hingga kasus anak pejabat, membuat masyarakat was-was sekaligus geram. Meski demikian, tidak semua remaja memiliki kenakalan seperti itu. Ada pula upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja oleh para pendidik, terutama orangtua.
Berikut adalah 4 tips mencegah kenakalan remaja yang harus diketahui oleh orang tua.
- Membangun hubungan yang suportif
Sebagai keluarga, sudah seharusnya orangtua dan anak-anak membangun hubungan yang baik, salah satunya hubungan yang suportif. Hubungan yang suportif dalam keluarga berarti saling mendukung satu sama lain sesama anggota keluarga. Dalam hal ini, sehendaknya orangtua mendukung bakat dan minat anak. Hal tersebut agar anak tidak terlalu mencari dukungan dari luar, seperti teman atau lingkungan yang belum tentu membawa pengaruh baik.
- Membuat aturan yang tegas
Orangtua merupakan contoh pertama bagi anak. Oleh karena itu, seharusnya orangtua dapat memberikan ketegasan dalam sejumlah hal. Ketegasan dapat berupa aturan yang pembuatannya tetap memperhatikan pendapat anak, misalnya diperbolehkan keluar malam tetapi hanya sampai jam tertentu. Supaya menjadi tegas, aturan dapat dibuatkan sanksi yang sesuai dengan kesalahan anak, tetapi tidak menyalahi hak-hak anak dan lain sebagainya.
- Mengajarkan tanggung jawab
Dalam mendidik, orangtua dituntut untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak apabila anak melakukan kesalahan. Sejumlah orangtua biasanya meminta maaf atas kesalahan anak-anaknya. Hal ini tentu bukan contoh yang tepat. Anak seharusnya diajarkan untuk meminta maaf sendiri. Kemudian, apabila anak telah mengakui kesalahan dan/atau bertanggung jawab, orangtua seharusnya memuji, agar anak merasa benar dengan bertanggung jawab dan mengaku.
- Menjadi sosok yang selalu ada
Di usia berapa pun, anak akan selalu membutuhkan orangtuanya. Karena itu, orangtua sehendaknya selalu ada untuk anak, bukannya sibuk sendiri. Sebagai contoh, memberikan respons yang baik ketika anak meminta bantuan, menjawab pertanyaan anak tanpa bermain HP, dan lain-lain. Hal ini juga dapat membuat anak lebih nyaman berada di lingkungan keluarga atau rumah. Potensi anak untuk lebih mendengarkan orangtua juga lebih besar. (Hendi/red)