Tiga tahun belakangan, tren interior rumah dengan nuansa earth tone masih
menjadi favorit. Warna-warna earth tone yang merepresentasikan alam dianggap dapat memberikan
kesan lebih homey. Kombinasi warna netral dan menenangkan ini cocok diterapkan pada momen
lebaran, khususnya di ruang tamu yang menjadi pusat aktivitas saat bercengkrama bersama keluarga.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika bereksperimen dengan dekorasi ruangan
bernuansa earth tone.
Melansir dari perusahaan pemurni air dan udara Korea Selatan, berikut ini jendela puspita merangkum tipsnya!
- Pilih Warna Dinding yang Terang
Pemilihan warna cat atau wallpaper cerah memudahkan kita memadupadankan perabot dalam ruangan
maupun aksesori pelengkap. Selain itu, dapat membuat suhu ruangan lebih sejuk karena warna terang
dapat memantulkan panas. Krem kecoklatan, ungu muda, hijau muda, abu-abu terang, dan biru muda
dapat menjadi opsi.
- Manfaatkan Peralatan Rumah Tangga Estetik
Ketika memilih perabot, tentunya fungsi menjadi pertimbangan paling utama. Namun banyak juga yang tetap ingin memperhatikan sisi estetika. Kombinasi antara kecanggihan teknologi dan perkembangan
desain memungkinkan peralatan rumah tangga kini dapat mencakup keduanya; cantik sekaligus
fungsional.
- Perkuat Aksen dengan Tekstur
Untuk memberikan keseimbangan, perpaduan material tekstil halus dan kasar menjadi pelengkap ketika
warna netral earth tone mendominasi ruangan. Misalnya, pemakaian serat kain yang bertekstur pada sarung bantal atau karpet bersanding dengan bahan sofa yang lembut. Penggunaan material kayu pada
meja atau kursi juga dapat mendukung. Opsi lainnya, dengan menempatkan tanaman segar atau
rangkaian bunga dengan pada posisi dan proporsi yang pas.
- Perhatikan Sirkulasi dan Kebersihan Udara
Ruangan yang menyejukkan secara visual tidak lengkap tanpa kenyamanan yang berasal dari sirkulasi
udara dan kualitas udara yang baik. Aliran udara dari sistem ventilasi silang memungkinkan terjadinya
pertukaran udara secara terus-menerus di dalam dan luar ruangan. Ventilasi juga berfungsi menjadi
saluran keluarnya polusi dari asap kendaraan atau gas berbahaya. Debu yang berasal dari furnitur atau material tekstil, mikroorganisme dari tanaman hias, alergen, hingga bulu halus dari hewan peliharaan
dapat mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan.(Hendi/red)