Achmad Soebardjo lahir pada 23 Maret 1896, di Teluk Jambe, Karawang. Beliau merupakan putra dari keturunan bangsawan Aceh yang bernama Teuku Muhammad Yusuf dari Pidie. Kakeknya merupakan seorang uléëbalang (kepala pemerintah dalam kesultanan Aceh setingkat kabupaten) dan juga ulama besar di wilayah Lueng Putu. Sedangkan sang Ibunda Achmad Soebardjo merupakan putri camat di Telukagung, Cirebon yang mewarisi darah Jawa-Bugis.

Achmad Soebardjo sejak kecil sangatlah tekun dalam menuntut ilmu. Hinaan dari kaum penjajah terhadap pribumi membuatnya bertekad untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada 1922, Achmad Soebardjo berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) dari Universitas Leiden, Belanda.

Peranan Achmad Soebardjo bagi Falsafah Indonesia

Achmad Soebardjo merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang BPUPKI yang pertama, Achmad Soebardjo mengatakan, “Dalam merancang suatu konstitusi bagi Indonesia, adalah suatu kesalahan besar bila kita hanya meniru atau menuliskan kembali suatu konstitusi dari negara-negara lain. Apa yang baik bagi negara-negara lain, belum tentu baik daripada suatu falsafah hidup yang asing bagi alam pikiran serta pandangan mengenai kehidupan dan dunia.” Berdasarkan pemikiran inilah, maka BPUPKI menyusun dasar negara dari berbagai teori filsuf untuk bangsa Indonesia.

Achmad Soebardjo juga menjadi anggota dalam Panitia Sembilan. Panitia yang dibuat oleh Soekarno untuk merumuskan Pembukaan Undang-Undang Dasar. Gagasan beliau, yakni: Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Peranan Achmad Soebardjo bagi Kemerdekaan Indonesia

Saat peristiwa Rengasdengklok berlangsung, di mana terjadinya ketegangan antara golongan tua dan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Achmad Soebardjo hadir sebagai penengah. Achmad Soebardjo menyusul ke Rengasdengklok, untuk menjemput Soekarno dan Hatta yang saat itu sedang diculik oleh golongan muda. Ia meyakinkan golongan muda, bahwa jika kemerdekaan tidak segera diproklamasikan, ia rela ditembak mati. Jaminan tersebut berhasil meyakinkan Mayor Subeno.

Achmad Soebardjo pun berhasil membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Lalu, rombongan tersebut berkumpul di rumah Laksamana Maeda bersama Myoshi, Sukarni, B.M. Diah, dan Soediro.

Saat penyusunan teks proklamasi, Achmad Soebardjo menyumbangkan pemikiran, “Kami Rakyat Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan kami”. Hatta kemudian menambahkan, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya, serta dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.
Rumusan teks proklamasi tersebut disederhanakan dengan penuh hikmat, yaitu “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.

Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Dalam proses pengetikan, Sayuti melakukan beberapa perubahan terkait penulisan tanggal dan keterangan pada tanda tangan. Tepat pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun dikumandangkan.

Peranan Achmad Soebardjo pasca Kemerdekaan

Pasca kemerdekaan, Achmad Soebardjo juga memiliki kontribusi sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet Presidensial pada 19 Agustus 1945 – 14 November 1945. Lalu, menjabat kembali sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet Sukiman-Suwiryo pada 27 April 1951 – 3 April 1052.

Achmad Soebardjo Tutup Usia

Pada 15 Desember 1978, Achmad Soebardjo meninggal di Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru, dikarenakan sakit pada usianya yang ke-82 tahun. Beliau dimakamkan di Cipayung, Bogor. Pemerintah menetapkan Achmad Soebardjo sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2009.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *