JENDELAPUSPITA – Badan Pangan Nasional (National Food Agency, NFA) terus berkomitmen mendorong penerapan pola makan sehat Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di kalangan generasi muda. Program B2SA Goes to School hadir sebagai inisiatif memperkenalkan dan mengedukasi siswa tentang pentingnya pola konsumsi sehat berbasis pangan lokal.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa penerapan B2SA di sekolah adalah langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang sehat dan berdaya saing.
“Melalui program B2SA Goes to School, kami ingin mengedukasi siswa tentang pentingnya memilih pangan lokal sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Indonesia kaya akan sumber daya pangan yang beragam, seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan,” ujarnya pada Rabu (30/10/2024) di Jakarta.
Arief juga menekankan bahwa pengenalan menu B2SA berbasis pangan lokal tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal. “Kebiasaan makan sehat perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi budaya yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pusat, daerah, sekolah, masyarakat, dan komunitas adalah kunci sukses program ini,” tambahnya.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, mengungkapkan bahwa NFA telah mengedukasi masyarakat tentang B2SA melalui program B2SA Goes to School (BGtS). Pada tahun 2023, program ini menjangkau 128 sekolah di 32 provinsi, dan pada 2024 cakupannya diperluas ke 380 sekolah di 38 provinsi dengan target mencapai 80 ribu siswa.
“Program BGtS ini terus kami perluas. Melalui BGtS, kami memperkenalkan konsep B2SA di sekolah agar anak-anak tidak hanya memahami manfaat pangan sehat, tetapi juga terbiasa mengonsumsi pangan lokal sesuai potensi daerah masing-masing. Kami mendorong anak-anak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Rinna.
Dalam pelaksanaannya, NFA bekerja sama dengan Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) untuk menyelenggarakan B2SA Goes to School. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Edukasi pola konsumsi B2SA di sampaikan melalui media dongeng kepada siswa. Mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP, yang di pusatkan di lapangan SMP N 1 Jabiren Raya pada Selasa (29/10/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Hj. Nunu Andriani, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Edi P. Casmani, menyatakan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai pola konsumsi B2SA. “Pola makan ini tidak harus berasal dari bahan pangan mahal. Kita harus memanfaatkan potensi pangan lokal agar masyarakat tidak kesulitan menerapkan B2SA,” tegasnya.
Ketua LPDN, Nyelong Inga Simon, juga menggarisbawahi pentingnya perhatian khusus pada pola makan anak-anak. “Mari kita berperan aktif mengarahkan anak-anak mengonsumsi makanan sehat demi masa depan Indonesia yang maju. Edukasi pola makan sehat sangat penting agar anak-anak tumbuh dengan baik dan siap mendukung Indonesia Maju,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMP N 1 Jabiren Raya, Yunus Darmanto, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dalam kegiatan ini. “Kami berterima kasih atas pemilihan SMP N 1 Jabiren Raya sebagai lokasi kegiatan. Edukasi ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kesadaran pentingnya pola makan sesuai B2SA,” tuturnya.
Kegiatan B2SA Goes to School ini juga di hadiri oleh perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Pulang Pisau. Serta Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau. Di harapkan, inisiatif ini dapat menumbuhkan kesadaran pola makan sehat di kalangan siswa. Serta mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan pangan lokal.
(Hendi/red)