Universitas Sahid Jakarta menyelenggarakan Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian mahasiswa Universitas terhadap isu-isu kekerasan gender di lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat kampus, khususnya di sekitar Universitas Sahid, dalam kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta, tiga dewan juri berpengalaman antara lain Bapak Bernard Hasibuah, Ibu Nani Rohani dan Ibu Meri Safarwati, S. Sos, M. Si.
Rangkaian kegiatan kampanye ini dilakukan s bertepatan dengan Hari Guru Nasional, dan bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta, Feri Farhati Anies Baswedan, pada kesempatannya mengajak kepada seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan, mengedukasi, dan meneruskan informasi terkait pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menegaskan bahwa semua berhak untuk mendapat perlindungan.
Kerja sama dengan banyak pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan DKI Jakarta kota yang layak anak serta ramah terhadap perempuan.
Upaya perwujudan kota layak anak dan ramah perempuan tidak menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga saja, tapi juga melibatkan peran seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa.
Dukungan Universitas bergensi ini diwujudkan dalam sejumlah rangkaian acara diantaranya yaitu penyelenggaraan webinar, lomba tiktok, podcast dan tentunya yang perdana dan paling kekinian adalah pemilihan duta mahasiswa anti kekerasan pada perempuan & anak.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, Universitas Sahid berkomitmen untuk mendukung kampanye ini sebagai edukasi bagi seluruh wanita terpelajar untuk berperan serta dalam menurunkan kasus kekerasan seksual di ranah privat dan komunitas yang tercatat menembus 49.643 kasus sepanjang tahun 2011 hingga 2020 menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan. Komnas Perempuan juga melaporkan jumlah kekerasan berbasis gender siber (KGBS) mencapai 510 kasus pada 2020 atau naik 304% dibanding tahun sebelumnya.
Pada puncak acara pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Universitas Sahid, Duta mahasiswa terpilih Andi Anggreni dan Malika Hasa Aulia sebagai juara runner up mendapatkan piagam penghargaan, hadiah uang tunai dan trophy, serta akan melaksanakan masa bakti selama 1 tahun melalui SK Rektor Universitas Sahid Jakarta dan memiliki kewajiban untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan DPAPP DKI Jakarta, Pusat Studi Gender (PSG) dan POS SAPA USAHID, responsif dan concern terhadap isi kekerasan di lingkungan kampus USAHID dan membuat catatan aktivitas terlibat dalam setiap kegiatan/acara anti kekerasan didalam PSG dan POS SAPA USAHID dan atau DPPAPP DKI Jakarta.