JENDELAPUSPITA – Fiersa Besari, pria kelahiran Bandung, 3 Maret 1984. Pemuda yang kerap disapa “Bung” oleh penggemarnya adalah lulusan STBA Yapari-ABA Bandung jurusan Sastra Inggris. Awalnya dikenal sebagai vokalis band dengan genre musik indie dan mengeluarkan album bertajuk “11:11″pada 2012. Ia juga terlibat sebagai salah satu pendiri Komunitas Pecandu Buku yang dibentuk pada 18 Juli 2015, memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas baca yang sangat kurang.

Pada 14 Juli 2019, Fiersa Besari memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya dan menikahi Aqia Nurfadla yang telah dipacarinya selama bertahun-tahun. Mereka telah dikaruniai putri yang diberi nama Kinasih Menyusuri Bumi.

Awal Karier Sebagai Musisi

Dalam dunia musik, Fiersa pernah mempunyai band bernama Hellfairies dan Eat Well Earl atau yang disingkat EWW. Setelah sekian lama dan ditinggal teman-temannya menikah, ia memutuskan untuk melawan rasa malu dan serius bersolo karier. Dari sana, album “11:11” tercipta dengan lagu “Melangkah Tanpamu” yang menjadi embrio dari karya-karyanya. 

Setahun setelah kemunculannya di dunia musik, Fiersa Besari memutuskan rehat sementara. Ia melakukan perjalanan untuk mencari suasana baru, tetapi jati dirinya sebagai seniman tidak bisa dihilangkan. Pada masa petualangannya justru menemukan ide baru dalam membuat sebuah karya. 

Pada 2014, album keduanya rilis bertajuk “Tempat Aku Pulang”, kemudian pada 2016 ia menulis buku berjudul “Garis Waktu”, berlanjut dengan buku sekaligus album berjudul “Konspirasi Alam Semesta” (2017), lalu Fiersa Besari masih konsisten menulis buku berjudul “Catatan Juang”, “11:11”, dan “Arah Langkah” pada 2018, dan buku terbarunya pada 2019 berjudul “Tapak Jejak”.

Dikenal Juga Sebagai Penulis Buku

Semua karyanya tersebut diawali saat ia mengalami patah hati. Dalam tulisannya Fiersa Besari mampu menghipnotis penggemarnya melalui kata-kata romantis yang menyentuh serta pesan yang terkandung di dalamnya. Meskipun pada bukunya ditulis dengan gaya sastra yang terkadang harus dibaca 1-2 kali baru mengerti. 

Ia memanfaatkan kegalauannya menjadi sebuah kata-kata yang indah dan bermakna. Keunikan dan kritikan yang terkandung dalam karyanya membuat ia disukai dan diterima banyak orang terutama kaum muda.

“Sepatah-patahnya patah hati akan lebih berguna kalau patah hati tersebut diolah menjadi sebuah karya, dapat royalti, dia menyesal,” cetusnya pada salah satu kesempatan.

Musisi Puitis yang Digandrungi Anak Muda

Selain buku-buku yang melejit di pasaran, banyak lagunya yang juga digemari oleh kalangan muda, seperti “April”, “Nadir”, “Lembayung”, “Juara Kedua”, “Selindung”, “Bukan Lagu Valentine”, “Rumah”, “Temaram”, “Celengan Rindu”, “Garis Terdepan”, dan paling banyak disukai “Waktu Yang Salah” yang berduet dengan Tantri Sri Sundari.

Fiersa Besari juga dikenal sebagai petualang yang sering mengeliling Nusantara, banyak sekali foto-fotonya diunggah melalui akun instagram pribadinya. Menurutnya, dari sanalah inspirasi tulisannya muncul. Ia juga aktif sebagai pegiat sosial melalui akun twitternya, selain mengunggah tulisan romantis yang menyentuh, Fiersa juga berani mengkritik kebijakan negeri dari sudut pandang lain. 

Kini, Bung sudah memiliki 6 novel dan 45 lagu sudah dimilikinya. Beberapa prestasi juga ia raih, seperti IKAPI Award 2019 sebagai Rookie of the Year, Piala Maya 2020 sebagai Soundtrack Terfavorit atas lagu “Pelukku untuk Pelikmu, dan tiga kategori pada ajang Billboard Indonesian Music Award sebagai Top Social Artist, Top Male Singer, dan Top Collaboration Song bersama Tantri Sri Sundari dalam lagu “Waktu Yang Salah”.

Fiersa Besari juga sudah dipercayai membawakan lagunya sebagai lagu tema film “Imperfect” pada lagu “Pelukku Untuk Pelikmu” dan berkolaborasi bersama Iwan Fals serta Once untuk menyanyikan kembali lagu “Ibu Pertiwi” sebagai lagu tema film “Bumi Manusia”.

Namun, pada awal 2020 Fiersa mengungkapkan untuk kembali rehat sementara dan melakukan perjalanan mengelilingi Nusantara dari Sabang sampai Merauke, walaupun terhenti karena masa pandemi. 

Konser Tunggal Perayaan Perjalanan Karier

Seusai pandemi, Fiersa Besari kembali mengeluarkan albumnya sebagai tanda 10 tahun berkarier sebagai musisi. Album “Berjalan Mundur” dirilis Jumat, 11 November 2022 dini hari tepat pukul 00.00 WIB. Berisikan 11 lagu baru, “Berjalan Mundur” menyuguhkan berbagai kisah mulai dari percintaan, keyakinan, keluarga, hingga mengusung tema bullying.

Untuk merayakan perjalanan kariernya, Fiersa Besari akan segera menghelat konser tunggal di dua kota berbeda di tanah air. Konser yang bertajuk “Berjalan Mundur” tersebut akan digelar di Jakarta pada 28 Oktober 2023 bertempat di Kuningan City Ballroom dan di Bandung pada 4 November 2023 berlokasi di Cornerstone Auditorium.

Selain di dalam negeri, konser tunggal tersebut juga akan dihelat di negara tetangga, Malaysia, pada 12 Oktober 2023 mendatang di ZEPP, Kuala Lumpur. Tiket konser Fiersa Besari sudah bisa diperoleh mulai 19 Agustus 2023 melalui konser.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *