Makanan kupat atau ketupat merupakan Jenis masakan asli masyarakat Indonesia yang keberadaanya sudah beratus tahun lamanya. Makanan yang menjadi ciri khas kebanyakan warga Nusantara ini, selalu muncul dan menjadi simbol datangnya Idulfitri.

Tapi di balik pembuatan makanan dari bahan beras ketan dan dibungkus dengan janur daun pohon Kelapa ini, ada maknawi yang di titipkan pada penamaan kupat atau ketupat tersebut. Orang Jawa menyebutnya dengan Kupat, merupakan simbolisasi ungkapan dari Bahasa Jawa yaitu “ku” yang berarti “ngaku” atau mengakui.

Kemudian kata kedua yaitu “Pat” atau Lepat yang berarti salah, jadi jika digabungkan menjadi satu. Kata “kupat” artinya ngaku lepat atau mengakui segala kesalahan yang pernah di buat. Kupat atau Ketupat sendiri berdasarkan informasi sejarah, muncul pada abad 15 masehi, pada masa kepimpinan kerajaan Demak.

Ketupat berasal dari beras yang di bungkus dengan anyaman janur atau daun kelapa yang muda. Warna kuning pada bungkus ketupat di maknai sebagai simbol Masyarakat Pesisir Jawa, untuk membedakan warna hijau dari timur tengah , dan merah dari Asia timur.

Bungkus ketupat melambangkan berbagai kesalahan pada diri Manusia, sedangkan warna putih pada Ketupat, jika dibelah dua mencerminkan kesucian dan kebersihan hati, setelah memohon ampunan kesalahan. Bentuk Ketupat mencerminkan kesempurnaan.

Masih banyak Filosofi yang di titipkan pada nama Makanan ataupun peralatan makan minum, oleh nenek Moyang, Bangsa Indonesia, terutama di Masyarakat orang Jawa. (Hendi/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *