JENDELAPUSPITA – Saat liburan sekolah, aku dan keluarga menjemput Kakak di pondok. Setelah itu, kami lanjut pergi ke rumah Kakek. Kami berangkat sekitar pukul 10 malam.
Selama perjalanan, aku tertidur hingga tiba di rumah Kakek karena lelah. Sesampainya di sana, aku melanjutkan tidur sendirian di kamar karena keluargaku masih mengobrol di teras rumah.
Pada saat tertidur, aku mengalami hal yang biasanya disebut ketindihan. Aku seperti orang yang dicekik oleh sesosok makhluk hingga tidak bisa bernapas. Aku pun tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali karena terasa kaku. Ingin sekali berteriak memanggil Ibu, tapi apa daya tidak bisa.
“Ya Allah, tolong hamba.” Hanya itulah yang bisa kuucapkan dalam batinku.
Kejadian ketindihan ini sebenarnya bukan hal pertama bagiku. Ini sudah ketiga kalinya. Waktu pertama kali, Nenek pertama berpesan pada Ibu, jika aku tidak segera di bangunkan, kemungkinan terbesar aku tidak akan selamat. Jadi, aku masih berusaha memanggil Ibu, tapi seperti ada yang membekap mulutku hingga tak dapat berbicara.
Untunglah saat itu aku terbangun karena mendengar suara motor yang sangat keras sekali. Tapi, anehnya Ibu dan yang lainnya tidak mendengarku. Setelah itu, aku tidak bisa tertidur kembali, meski masih mengantuk.
Aku duduk di atas tempat tidur. Tiba-tiba Om mengagetkan diriku. Sebenarnya aku bukan terkejut olehnya, melainkan aku melihat sosok yang berdiri di belakangnya. Sosok itu seperti genderuwo yang berbadan tinggi besar, rambutnya panjang, kukunya tajam, dan matanya merah menyala.
Karena takut sekali, aku pun berlari menuju Ibu sembari menangis. Aku menceritakan semuanya kepada keluargaku. Aku berpikir mengapa ini terjadi kepadaku? Ya, mungkin karena diriku lupa berwudu dan membaca doa sebelum tidur.
Aisyah Nur Syarifatuzzakiyah
Kelas 5, MI Muhammadiyah Gedeg
Mojokerto