JENDELAPUSPITA, Jakarta – Puncak acara hari ulang tahun Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke-25 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah berlangsung meriah. Pagelaran musik, sajian kuliner, atraksi bela diri kungfu, peluncuran buku dan talkshow sejarah orang Tionghoa mewarnai perayaan yang dihadiri lebih dari 15.000 orang.

Nampak sejumlah pejabat publik hadir, diantaranya Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Ketua PSI Kaesang Pangarep, Grace Natalie dan Guruh Soekarnoputra.

Ketua Umum PSMTI, Willianto Tanta mengatakan, organisasi yang dipimpinnya akan terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Tidak hanya dalam bentuk kegiatan bakti sosial yang dilakukan selama ini, ke depan pihaknya akan fokus dalam dunia pendidikan.

“Dengan puluhan ribu anggota yang tersebar di Nusantara, yakni di 32 provinsi dan 302 kota/kabupaten, ke depan kita akan fokus ke pendidikan berupa beasiswa agar anak bangsa menjadi lebih baik lagi ke depan. Dalam waktu dekat kami akan membentuk tim untuk menjalankan program ini,” ujarnya.

Program yang menjadi fokus PSMTI ini lanjut Willianto, akan berkolaborasi dengan mendapat sejumlah pengusaha Tionghoa yang memiliki sekolah. Di usia PSMTI yang ke-25 dirinya berharap, wadah perkumpulan warga tionghoa ini bisa mempererat kebersamaan antar seluruh element masyarakat.

“Kita ingin persatuan dan kesatuan antar anak bangsa tetap terjaga, apalagi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia sangat diperhitungkan di kancah internasional,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PBNU, KH. Marsudi Syuhud mengapresiasi sumbangsih yang diberikan PSMTI. Terutama sektor pendidikan yang menjadi fokus dalam agenda organisasi ke depannya.

“Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap manusia, pihaknya siap bekerjasama dengan siapapun termasuk PSMTI di bidang ini untuk mencerdaskan generasi bangsa,” katanya.

Di hari yang spesial ini KH. Marsudi Syuhud berharap, sebagai wadah organisasi kiranya dapat menjadi wahana membentuk persatuan antar anak bangsa, dimana hubungan sosial antara pribumi dengan warga Tionghoa telah terjalin selama ratusan tahun. (Hendi/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *