Indonesia diharapkan menjadi pusat busana muslim dunia oleh Presiden Joko Widodo yang diutarakannya pada Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018. Presiden Jokowi meyakini jika potensi dan kreasi anak bangsa memiliki desain yang menarik dan variatif dibanding negara muslim lainnya.

Prediksi tersebut tak meleset, dilihat dari banyaknya bermunculan jenama-jenama busana muslim dari seluruh penjuru negeri. Salah satunya adalah brand Hirmah Shah Reza atau lebih di kenal dengan nama HSR Butiq.

Hirmah yang telah membangun bisnis fashion dalam 6 tahun terakhir ini, menjelang bulan Ramadhan menggelar fashion show dengan tajuk Wonderful Fitri Collection. Acara ini digelar di Butik HSR yang berlokasi di Mega Cinere, Depok, Jawa Barat.

Ada 15 koleksi yang dihadirkan Hirmah dalam gelaran Wonderful Fitri Collection. Aneka busana syar’i ini diperagakan oleh artis-artis ibukota. Sebut saja Eddies Adelia, Iranty Purnamasari, Shezy Idris hingga Lucky Reza.

Dijelaskan wanita lahir di Jakarta tahun 1978, ada alasan khusus memilih busana syar’i sebagai pilihan bisnisnya. “Awalnya saya menekuni bisnis fashion secara otodidak saja. Ini lebih ke masalah hobi, saya suka membuat baju-baju untuk dipakai sendiri, ternyata sahabat-sahabat saya banyak yang suka, dan mereka suka minta saya buatkan baju. Dari situlah tercetus ide atau keinginan, kenapa tidak buat brand sendiri. Ketika memulai bisnis ini, saya memang tengah dalam proses mau hijrah dari yang biasa menggunakan jilbab pada umumnya, ke busana syar’i. Pada akhirnya saya memutuskan memulai bisnis ini dengan konsep syar’i. Kemudian, saya juga mau syiar mengajak para wanita muslimah agar tidak takut berbusana syar’i, karena dengan berbusana syar’i tetap akan terlihat modis dan fashionable,” jelas ibu 4 orang anak ini.

Keistimewaan HSR Butiq adalah pada penggunakan bahan yang berkualitas, diproduksi dengan limited edition dan menggunakan warna-warna dominan warna yang lembut, misalnya hitam dan putih.

Namun, dalam koleksi teranyar yang dikeluarkan Hirmah melalui Wonderful Fitri Collection, ada warna-warna ngejreng yang ditampilkannya. Sebut saja kuning dan biru elektrik. Apa alasannya? “Saya ingin keluar dari zona nyaman dengan mengeluarkan warna-warna baru. Jadi paduan warna soft dan colourfull,” ucap Hirmah tersenyum.

Dari 15 koleksi yang dihadirkan, Hirmah menyebut untuk 1 warna hanya memproduksi 10-20 pieces saja. Hal ini karena ia ingin produknya tidak pasaran. Harga busana yang dibuat Hirmah antara Rp 900 ribu hingga Rp 2 juta. “Saya memang menyasar kalangan middle up,” terangnya.

Saat ini pasar terbesar HSR Butiq, 50% di Jabodetabek, dan sisanya 50% tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Sebut saja Makasaar, Riau hingga Aceh.
Dalam waktu dekat produk HSR Butiq akan hadir di Sarinah Mall.

Lalu apa harapan Hirmah ke depan? “Ingin lebih maju dan makin dikenal orang. Pokoknya berusaha terus semampu kita, optimis, selalu bekerja keras untuk menggapai mimpi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *