JENDELAPUSPITA, Rangkasbitung – Kurikulum Merdeka telah menguatkan mutu pendidikan Indonesia. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga, pembelajaran lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.

Penerapan implementasi di sekolah tak terlepas dari dukungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten. Pembelajaran dalam kurikulum ini berpusat kepada siswa dengan mengedepankan capaian pembelajaran melalui minat dan bakat.

“Kami akan terus bersinergi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di setiap satuan lembaga pendidikan,” tutur Kepala BPMP Provinsi Banten, Afrizal Sihotang, di SMKN 1 Rangkasbitung.

Afrizal pun menjelaskan bentuk dari pendampingan implementasi mulai dari peningkatan kompetensi guru sampai dengan pendampingan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui komunitas belajar di satuan pendidikan.

Press Tour Banten 2023

Dalam rangkaian acara Press Tour Banten 2023, siswa SMKN 1 Rangkasbitung turut menyampaikan implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu dampak positif dari kurikulum ini di rasakan oleh Gusti Cikal Riyadi, siswa kelas X Jurusan Perfilman.

“Saya masuk SMKN 1 Rangkasbitung karena di sini menerapkan Kurikulum Merdeka dan memiliki Jurusan Perfilman. Hal itu membuat belajar saya maksimal karena banyak praktik dan banyak berkolaborasi,” ungkap Cikal dengan semangat membagikan pengalamannya mengenai implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah.

Lebih lanjut, Cikal bercerita bahwa sekolahnya memfasilitasi proses belajarnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sebagai siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, ia senang belajar di sekolah karena Kurikulum Merdeka menyelenggarakan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi.

“Saya senang mengabadikan suatu momen, maka dari itu saya sering meminta proyek dokumentasi ke guru, mulai dari wedding maupun menjadi kameramen moving di berbagai acara,” ungkap Cikal.

Selain berdampak positif kepada siswa, Kurikulum Merdeka juga berdampak besar pada guru di SMKN 1 Rangkasbitung. Guru-guru di SMK menjadi lebih kreatif untuk membuat metode pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

“Di SMKN 1 Rangkasbitung, guru terus berinovasi dalam pembelajaran kepada siswa. Banyak yang sudah menggunakan video untuk menyampaikan materi melalui TikTok maupun Youtube,” ujar Kepala SMKN 1 Rangkasbitung, Mukmin.

Salah satu guru yang aktif membuat video pembelajaran yang menarik adalah Deassy Ari Sandy, guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKdK). Ia bercerita bahwa karakter peserta didik sekarang justru senang dengan model pembelajaran melalui video. “Saya membuat video menggunakan kamera dan di unggah di YouTube dan TikTok,” tutur Deassy.

Video pembelajaran tersebut di jadikan sebagai bahan pengantar materi sehingga nantinya peserta mencari tahu sendiri dan di lanjutkan dengan diskusi. Dengan konsep seperti itu, pembelajaran dapat berjalan lebih efektif di bandingkan dengan konsep guru berceramah. Deassy juga mengungkapkan bahwa adanya aplikasi PMM sangat membantu guru dalam mencari inovasi dan strategi mengajar.

Semangat implementasi di SMKN 1 Rangkasbitung juga terlihat dengan terbitnya modul pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Terdapat enam guru SMKN 1 Rangkasbitung yang di berikan kepercayaan menyusun buku modul mulai dari pelajaran bahasa Indonesia sampai dengan Sejarah. (Hendi/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *