JENDELAPUSPITA – Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Dosen Pulang Kampung dari IPB University bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan edukatif bertema “Gerakan Anti Pernikahan Dini untuk Remaja Sehat Bergizi dan Berdikari” di SMAN 1 Pandeglang. Kegiatan ini di ikuti oleh 200 siswa yang antusias menerima materi terkait gizi seimbang. Body image positif, kesehatan reproduksi, dan pentingnya mencegah pernikahan dini. Serta optimalisasi kebun sekolah dalam rangka ketahanan pangan, gizi, dan Kesehatan warga sekolah guna menciptakan generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.
Dalam kegiatan ini, dosen IPB University dari berbagai fakultas turut berperan sebagai penggerak dan pembimbing. Tim dosen yang hadir antara lain Resa Ana Dina, S.K.M., M.Epid dan Muhammad Aries, SP., M.Si dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia; dr. Naufal Muharam Nurdin, M.Si dari Fakultas Kedokteran IPB University; serta Dr. Eka Purna Yudha, SP, M.Si dari Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bersama-sama, mereka memberikan wawasan kepada para siswa mengenai pentingnya asupan gizi yang baik dan pandangan positif terhadap tubuh, serta kesehatan reproduksi demi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Kepala Sekolah SMAN 1 Pandeglang, Bapak Jubaedi, S.Pd., M.Si, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Dosen Pulang Kampus batch 2 ini. Setelah batch 1 sukses di laksanakan pada awal Oktober lalu. “Dengan cakupan yang lebih luas, saya berharap siswa mendapatkan perspektif yang lebih baik mengenai gizi dan kesehatan. Yang nantinya akan menjadi fondasi bagi kehidupan mereka di masa mendatang,” tutur Bapak Jubaedi.
Dalam sambutannya, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP, Bapak Toto Purbiyanto, menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan ini. Ia menegaskan bahwa siswa-siswa ini adalah cikal bakal yang akan mengisi dan membangun Indonesia Emas 2045. “Mereka perlu di berdayakan dan di bekali dengan pengetahuan yang mendalam. Agar mampu memimpin bangsa ini dengan sehat, mandiri, dan berintegritas,” ungkap Bapak Toto.
Ketua Tim Pengabdian IPB University, Resa Ana Dina, S.K.M., M.Epid, juga mengutarakan. Bahwa program ini di harapkan dapat memperluas edukasi tidak hanya untuk siswa, tetapi juga kepada orang tua siswa. Guna mempersiapkan program makan bergizi gratis yang akan segera di implementasikan oleh kabinet Presiden Prabowo pada tahun mendatang. “Sebagai akademisi, menjadi tugas dan kewajiban kami untuk memberikan pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat demi tercapainya Indonesia yang lebih baik,” jelas Resa.
Pada kegiatan edukasi Batch 2 ini juga kami memberikan penghargaan kepada ketiga juara. Yang berpartisipasi pada lomba creative video pada batch sebelumnya. Dan IPB University juga menyerahkan 80 eksemplar buku edukasi yang di dukung oleh BPIP untuk perpustakaan sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi generasi muda, khususnya dalam memahami pentingnya gizi dan kesehatan. Lebih dari sekadar pengetahuan, kegiatan ini di harapkan menanamkan sikap dan perilaku sehat. Yang akan mengantarkan mereka menjadi generasi yang mandiri, percaya diri. Dan mampu membuat keputusan yang tepat demi masa depan yang lebih cerah. Melalui sinergi antara akademisi dan pemerintah, IPB University, BPIP, dan Universitas Padjadjaran berharap. Agar pendidikan mengenai gizi dan kesehatan bagi remaja dapat terus di perluas dan menjadi bagian penting dari proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.
(Hendi/red)