JENDELAPUSPITA – Aku terlahir dari keluarga sederhana, Bapak seorang PNS, sedangkan Ibu seorang ibu rumah tangga. Bapak sangat sederhana nan tegas dalam mendidik anak-anaknya. Ibu wanita kuat dengan kesibukannya mengurus kami, masih menyisakan tenaga untuk membantu Bapak menambah penghasilan dengan membuat aneka camilan.
Bagaimana tidak kuat. Bapak dengan penghasilan PNS golongan II kala itu, Ibu harus memutar kepalanya agar semua dapat berjalan dengan baik. Dan lebih hebatnya lagi, Mereka tidak pernah mengeluh dengan semuanya yang ada. Harapan besarnya adalah kesuksesan kami.
Aku terlahir sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Pastinya Bapak dan Ibu sangat berharap aku menjadi bagian yang mencontohkan hal baik bagi adik-adikku.
Saat SMA, aku tidak banyak mengikuti kegiatan ekstra, tugasku hanya mengikuti kegiatan sekolah saja kemudian pulang membantu Ibu menyiapkan pesanan makanan dan membantu mengasuh adikku.
Aku melanjutkan ke IKIP karena aku ingin menjadi guru. Motivasiku hanya sederhana saja agar segera bisa bekerja atau mengajar. Selama kuliah itu pun aku tidak aktif dalam berkegiatan atau berorganisasi.
Waktu sangat berharga bagiku. Bila jam kosong, aku bergegas pulang agar bisa segera membantu Ibu. Sore harinya, aku mengajar TPA di lingkunganku. Alhamdulillah, aku dapat upah dari mengajarku. Aku juga diminta mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar sebagai muatan lokal. Alhamdulillah juga ada sedikit rejeki yang bisa kusisihkan.
Kukayuh sepeda untuk mengajar di beberapa sekolah dasar sesuai jadwalnya. Kukayuh dengan mantap karena setidaknya secuil harapanku untuk menjadi guru terasah di sini.
Seiring berjalannya waktu, aku menikah saat masih kuliah. Meski sudah menikah, suamiku tetap menyemangatiku untuk menyelesaikannya sebagai ujud bakti pada orang tua.
Sulit memang, berbagi pikiran sebagai istri, kuliah, belum lagi saat hamil harus menyelesaikan skripsi. Alhamdulliah semua dapat teratasi dan mengantarkanku untuk menjadi guru di sekolah menengah kejuruan. Maha besar Allah dengan segala firman-Nya.
Setiap perjalanan hidup kita sudah digariskan oleh-Nya, pasti ada hikmah di setiap sesi-Nya. Ada banyak hadiah yang tidak terduga datangnya. Jalani setiap apa yang kita hadapi, kerjakan dengan menikmatinya sebagai satu bagian dari cerita perjalanan hidup kita, dan bersyukur atas apa yang telah dilimpahkan-Nya pada kita, Allah tidak salah memilih orang untuk mengemban amanat-Nya.
Nuryanti, menyelesaikan S-2 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Jurusan Kajian Bahasa Inggris. Adapun pengalaman mengajar diawali sebagai guru Bahasa Inggris di beberapa sekolah dasar. Selanjutnya mengajar Bahasa Inggris di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Sejak 2006 sampai sekarang mengajar Bahasa Inggris di SMK Negeri 5 Yogyakarta.