JENDELAPUSPITA – Kala itu tepatnya tanggal 19 Juni 1922 di Desa Jenar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo lahirlah seorang bayi mungil nan tampan yang diberi nama Ahmad Yani. Ia di lahirkan dari keluarga Wongsoredjo yang bekerja di sebuah pabrik gula milik Belanda.
Karier Militer Ahmad Yani
Pada 1940, Ahmad Yani menjalani pendidikan perwira wajib militer di tentara Hindia Belanda pemerintah kolonial. Sebagai calon perwira khusus, ia mengambil kecabangan/bidang topografi militer di Malang. Namun, pendidikan ini terganggu oleh kedatangan pasukan Jepang pada 1942.
Setahun berselang, Ahmad Yani bergabung dengan tentara PETA (Pembela Tanah Air), dan menjalani pelatihan lebih lanjut di Magelang. Setelah menyelesaikan pelatihan ini, ia meminta untuk di latih sebagai komandan pleton Peta.
Peran Ahmad Yani Pasca Kemerdekaan
Pada Desember 1955, Ahmad Yani berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar di Komando dan Staf Umum College, Fort Leavenworth, Kansas. Pada 1956, ia di pindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta sebagai anggota staf Umum Abdul Haris Nasution. Di sana, Ahmad Yani menjabat sebagai Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat untuk Organisasi dan Kepegawaian.
Gerakan 30 September
Pada 30 September 1965, ada gerakan yang mencoba untuk menculik tujuh anggota Staf Umum Angkatan Darat. Sebuah tim dari sekitar 200 orang mengepung rumah Ahmad Yani di Jalan Latuhahary No. 6 di Menteng, Jakarta Pusat.
Ketika para penculik datang ke rumah Ahmad Yani, mereka mengatakan bahwa dirinya di panggil oleh presiden. Ahmad Yani meminta waktu untuk mandi dan berganti pakaian. Para penculik menolak, ia marah, menampar salah satu prajurit penculik, dan mencoba untuk menutup pintu depan rumahnya. Salah satu penculik kemudian melepaskan tembakan, membunuhnya secara spontan. Tubuhnya di bawa ke Lubang Buaya di pinggiran Jakarta dan bersama-sama jendral yang di bunuh lainnya dan di sembunyikan di sebuah sumur bekas.
Akhir Hayat Ahmad Yani
Tubuh Ahmad Yani, dan korban lainnya, di angkat pada tanggal 4 Oktober, dan semua di beri pemakaman kenegaraan pada hari berikutnya, sebelum di makamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata.
Pada hari yang sama, Ahmad Yani dan korban lain resmi di nyatakan sebagai Pahlawan Revolusi dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965 dan pangkatnya di naikkan secara Anumerta dari Letnan Jenderal bintang IV menjadi Jenderal Anumerta.
Endang Titik Lestari, lahir di Purworejo, 29 Agustus 1972. Menyelesaikan S-1 di UT Semarang tahun 2009. Melanjutkan S-2 di UPY Program Studi PIPS dan selesai tahun 2019.