Jurit Malam Jasmine Qonita Nur Rais

JENDELAPUSPITA – Malam 17 Agustus, di kompleks akan di adakan perlombaan jurit malam. Lomba akan di mulai pukul 19.30 WIB. Tapi sekarang masih pukul 17.30, Naeva masih di perjalanan Cianjur-Bandung. Naeva pun minta Papah mempercepat laju kendaraannya. Ia sudah tidak sabar lagi.

Begitu mobil berhenti, Naeva langsung bergegas keluar dan memasuki rumah. Ia salat, bersiap-siap, berpamitan kepada kedua orang tuanya, dan langsung pergi ke lapangan.

Acara pun di mulai. Naeva berada pada Tim 1. Anggota Tim 1 ada Naeva, Kak Lexxa, Devan, dan Jean. Naeva dan timnya pun memulai perjalanan ke kuburan, Naeva merasa perjalanan ini agak menyeramkan.

“Naeva, jangan takut,” batin Naeva pada dirinya sendiri.

Mereka harus menanjak tanah yang curam. Tiba-tiba, entah dari mana, ada anjing liar yang mengejar mereka. Mereka bergegas naik. Karena panik, Naeva hampir terpeleset. Untungnya, Kak Lexxa menolongnya. Naeva pun merasa lega bisa selamat dari kejaran anjing liar itu.

Sesampainya di kuburan, mereka di sambut suasana sunyi dan senyap. Walau agak merinding, Naeva dan timnya memulai misi mencari bendera di area kuburan.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara musik yang menyeramkan dari kejauhan. Mereka sama-sama merasa takut. Hawa menjadi dingin. Semakin mereka berjalan, lagunya semakin jelas terdengar. Saat itu mereka belum menemukan satu bendera pun.

Devan dan Jean sedikit bergurau untuk sedikit menghangatkan suasana. Tapi, itu tidak berjalan lama. Dari kejauhan, mereka melihat sesuatu yang berwarna putih.

Semuanya menjadi tegang dan panik. Tidak ada yang mau jalan duluan. Tapi akhirnya, Devan memberanikan diri untuk berjalan terlebih dulu. Yang lain mengikuti di belakang.

Sosok putih-putih muncul lagi. Kali ini soosoknya tinggi. Semua menduga itu kuntilanak.

“Pocong….!” Teriak Devan sambil berlari.

Naeva dan lainnya pun langsung berlari mencari jalan keluar dari kuburan. Mereka melewati tangga yang gelap dan gubuk tua yang terbengkalai.

Sambil berlari, mereka tetap waspada melihat sekeliling kuburan, apakah ada bendera yang tertancap di makam-makam itu. Akhirnya mereka melihat ada bendera dan mereka bergegas mengambilnya.

Mereka pun segera kembali ke lapangan sambil membawa bendera yang mereka temui tadi. Lumayan banyak. Begitu sampai di lapangan, mereka menyerahkan bendera-bendera itu kepada kakak Pembina.

Jurit Malam Jasmine Qonita Nur Rais

Jasmine Qonita Nur Rais. Siswa kelas 5 SDS Kartika X-1, Kota Bandung. Jasmine sudah menulis beberapa cerita anak dalam buku antologi. Ia ingin kegiatan menulisnya bermanfaat dan menjadi prestasi tersendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *