Bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, sebanyak 50 kaum muda Bali yang berasal dari berbagai kampus dan komunitas kaum muda berkumpul untuk mengadakan kegiatan Amazing Earth Race Bali. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat agar peduli pada permasalahan lingkungan yang ada saat ini dan isu krisis iklim yang tengah dihadapi.

Kejadian bencana banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah Bali beberapa pekan terakhir menjadi bukti nyata bahwa saat ini krisis iklim menjadi ancaman serius yang dihadapi.

Kegiatan Amazing Earth Race Bali diselenggarakan oleh Teens Go Green Indonesia, sebuah organisasi kaum muda yang mendorong kaum muda untuk menjadi penggerak perubahan lingkungan. Melalui dukungan The Body Shop Indonesia melalui kampanye Be Seen Be Heard, Teens Go Green Indonesia mengajak kaum muda Bali untuk melihat, mendengar dan merasakan permasalahan lingkungan yang ada secara langsung di Kota Denpasar dan melakukan aksi nyata untuk mengurangi dampak krisis iklim melalui aksi penanaman mangrove guna mengurangi emisi karbon.

“Kami ingin mengajak teman-teman kaum muda Bali untuk ambil bagian dari solusi atas permasalahan lingkungan yang ada di Bali, khususnya Kota Denpasar sehingga mereka diharapkan bisa sadar dan menjadi solusi atas permasalahan yang ada ini.” Ungkap Ketua Pelaksana Amazing Earth Race Bali, Ni Kadek Putri Adnyaningsih (22), orang muda asal Ungasan, Badung yang merupakan lulus baru dari Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha.

Selama kegiatan Amazing Earth Race, berawal dari Lapangan Niti Mandhala Renon, peserta dalam lima kelompok berpencar ke lima lokasi yang menjadi misi mereka yaitu Lapangan Niti Mandala Renon, Lapangan Puputan Badung, Pasar sanglah, Pasar Badung, serta Monumen Peringatan Bom Bali, Kuta. Di tiap lokasi, peserta mendapatkan misi untuk diselesaikan dengan melihat kondisi Kota Denpasar di sekitar lokasi masing-masing apakah sudah mendukung upaya keberlanjutan dari sisi transportasi, pedestrian, ruang terbuka hijau dan sarana prasarana persampahan. Kemudian dengan mendengar dan bertanya kepada masyarakat apa saja keluhan dan tantangan yang dirasakan.

Peserta juga diminta untuk menyelesaikan challenge berupa bagaimana Kota Denpasar menerapkan kebijakan penggunaan plastik sekali pakainya melalui challenge rampok plastic, dimana Ketika ditemui masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai akan diminta ditukar dengan tas guna ulang yang telah disediakan oleh peserta. Peserta juga membawa papan pesan sebagai suara dari kaum muda Bali untuk menyuarakan kepedulian lingkungan dan juga isu krisis iklim.

Kegiatan berakhir di Pantai Kuta, dimana semua peserta berkumpul dan berbagi cerita pembelajaran yang didapat selama menyelesaikan misi. Peserta terlihat antusias dan senang ternyata banyak pengalaman dan hal-hal baru yang dirasakan dari peserta selama berkegiatan. “Kegiatan Amazing Earth Race sangat seru! Saya mendapatkan pemahaman baru tentang pemukiman dan lingkungan dengan titik yang kita pegang dan kita berkesempatan mengedukasi masyarakat secara langsung”. Ujar Made Budiartini (20), peserta dari Universitas Udayana.

Dari Kegiatan Amazing Earth Race Bali, kaum muda Bali melihat sisi lain dari Bali, khususnya Kota Denpasar dari sisi kota yang mendukung upaya keberlanjutan. Banyak hal yang masih menjadi pe-er bersama dan sebagai kaum muda Bali kita turut punya peran untuk menciptakan perubahan ini menjadi lebih baik.
Kegiatan Amazing Earth Race Bali bukan hanya kegiatan 1 hari saja, namun merupakan rangkaian yang telah dimulai sejak beberapa pekan sebelumnya melalui Instagram live yang menghadirkan berbagai komunitas lingkungan di Bali.

Kegiatan ini didukung dan bekerjasama dengan komunitas di Bali seperti YCI Bali, Bye Bye Plastic Bags, Merah Putih Hijau Bali, YOT Bali, Bali School of SDGs, Su-re.co dan Komunitas Malu Dong.Sabtu (22/10), bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, sebanyak 50 kaum muda Bali yang berasal dari berbagai kampus dan komunitas kaum muda berkumpul untuk mengadakan kegiatan Amazing Earth Race Bali.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat agar peduli pada permasalahan lingkungan yang ada saat ini dan isu krisis iklim yang tengah dihadapi. Kejadian bencana banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah Bali beberapa pekan terakhir menjadi bukti nyata bahwa saat ini krisis iklim menjadi ancaman serius yang dihadapi.

Kegiatan Amazing Earth Race Bali diselenggarakan oleh Teens Go Green Indonesia, sebuah organisasi kaum muda yang mendorong kaum muda untuk menjadi penggerak perubahan lingkungan. Melalui dukungan The Body Shop Indonesia melalui kampanye Be Seen Be Heard, Teens Go Green Indonesia mengajak kaum muda Bali untuk melihat, mendengar dan merasakan permasalahan lingkungan yang ada secara langsung di Kota Denpasar dan melakukan aksi nyata untuk mengurangi dampak krisis iklim melalui aksi penanaman mangrove guna mengurangi emisi karbon.

“Kami ingin mengajak teman-teman kaum muda Bali untuk ambil bagian dari solusi atas permasalahan lingkungan yang ada di Bali, khususnya Kota Denpasar sehingga mereka diharapkan bisa sadar dan menjadi solusi atas permasalahan yang ada ini.” Ungkap Ketua Pelaksana Amazing Earth Race Bali, Ni Kadek Putri Adnyaningsih (22), orang muda asal Ungasan, Badung yang merupakan lulus baru dari Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha.

Selama kegiatan Amazing Earth Race, berawal dari Lapangan Niti Mandhala Renon, peserta dalam lima kelompok berpencar ke lima lokasi yang menjadi misi mereka yaitu Lapangan Niti Mandala Renon, Lapangan Puputan Badung,

Pasar sanglah, Pasar Badung, serta Monumen Peringatan Bom Bali, Kuta. Di tiap lokasi, peserta mendapatkan misi untuk diselesaikan dengan melihat kondisi Kota Denpasar di sekitar lokasi masing-masing apakah sudah mendukung upaya keberlanjutan dari sisi transportasi, pedestrian, ruang terbuka hijau dan sarana prasarana persampahan.

Kemudian dengan mendengar dan bertanya kepada masyarakat apa saja keluhan dan tantangan yang dirasakan. Peserta juga diminta untuk menyelesaikan challenge berupa bagaimana Kota Denpasar menerapkan kebijakan penggunaan plastik sekali pakainya melalui challenge rampok plastic, dimana Ketika ditemui masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai akan diminta ditukar dengan tas guna ulang yang telah disediakan oleh peserta. Peserta juga membawa papan pesan sebagai suara dari kaum muda Bali untuk menyuarakan kepedulian lingkungan dan juga isu krisis iklim.Kegiatan berakhir di Pantai Kuta, dimana semua peserta berkumpul dan berbagi cerita pembelajaran yang didapat selama menyelesaikan misi.

Peserta terlihat antusias dan senang ternyata banyak pengalaman dan hal-hal baru yang dirasakan dari peserta selama berkegiatan. “Kegiatan Amazing Earth Race sangat seru! Saya mendapatkan pemahaman baru tentang pemukiman dan lingkungan dengan titik yang kita pegang dan kita berkesempatan mengedukasi masyarakat secara langsung”. Ujar Made Budiartini (20), peserta dari Universitas Udayana.Dari Kegiatan Amazing Earth Race Bali, kaum muda Bali melihat sisi lain dari Bali, khususnya Kota Denpasar dari sisi kota yang mendukung upaya keberlanjutan.

Banyak hal yang masih menjadi pe-er bersama dan sebagai kaum muda Bali kita turut punya peran untuk menciptakan perubahan ini menjadi lebih baik.Kegiatan Amazing Earth Race Bali bukan hanya kegiatan 1 hari saja, namun merupakan rangkaian yang telah dimulai sejak beberapa pekan sebelumnya melalui Instagram live yang menghadirkan berbagai komunitas lingkungan di Bali. Kegiatan ini didukung dan bekerjasama dengan komunitas di Bali seperti YCI Bali, Bye Bye Plastic Bags, Merah Putih Hijau Bali, YOT Bali, Bali School of SDGs, Su-re.co dan Komunitas Malu Dong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *