Khoirunnas Anfauhum Linnas Heru Waskitho

JENDELAPUSPITA – Barang siapa yang berniat dan berbuat baik, pasti hidupnya akan baik, cepat atau lambat, namun pasti. Maka jangan ragu dan jangan bimbang, tetap teruslah berniat dan berbuat baik, berpaculah berbuat baik untuk menjadi yang terbaik. Tanamlah kebaikan, niscaya akan panen kebaikan.

Barangsiapa berjalan di atas permukaan, tidak mengukir rekam jejaknya di atas karang, dia akan tenggelam ke dasar palung lautan yang paling dalam, di lupakan generasi penerus sepanjang zaman.

Keyakinan menentukan segalanya bagi seseorang. Tanpa keyakinan dan motivasi apapun, sulit menggapai apa yang di cita-citakan. Namun tak dapat di pungkiri, memang cukup sulit membangun sebuah motivasi. Bahkan kau tak tahu pasti, bagaimana cara dan kiat membangun motivasi itu, termasuk untuk dirimu sendiri.

Tetap bersyukur, meski belum mendapatkan yang di inginkan, karena jika sudah mendapatkan semua, pasti akan berhenti berikhtiar. Bersyukur ketika tidak mengetahui sesuatu hal, karena akan memberi kesempatan untuk belajar, Bersyukur untuk saat-saat yang sulit, karena justru akan memberi peluang untuk melejit.

Bersyukur untuk setiap keterbatasan, karena akan semakin memberi semangat untuk selalu mecari terobosan, Bersyukur untuk setiap ada tantangan, karena akan membangun kekuatan, Bersyukur untuk kesalahan yang pernah di perbuat, karena memberi pelajaran yang sangat hebat.

Tetap bersyukur ketika sudah merasa lelah, karena telah melakukan sesuatu dan membuat satu perubahan hingga Alhamdulillah dan Lillah.

Sarapan itu seperti bekal, menguatkan jasad sepanjang hayat. Belajarpun adalah bekal, menerangi hidup, sepanjang masa. Sedekah juga laksana bekal, menguatkan iman sepanjang zaman. Ibadah pula bagaikan bekal, penyelamat di dunia hingga akhirat nan kekal.

Jika kita mampu belajar sesuatu dari kekalahan, sesungguhnya kita takkan kalah. Hidup yang tidak di uji adalah hidup yang tidak berharga. Kualitas hidup senantiasa di tempa dari segala halang rintang, serta kekalahan yang di hadapinya. Sungguh di balik kesusahan dan kepahitan ada rahasia dan makna. Hidup adalah rangkaian tantangan, jika kita melihatnya sebagai peluang.

Guru mesti tergerak, bergerak, dan menggerakkan secara total, kolegial, dan optimal. Bukan tentang galau keluh kesah dan kesal. Setiap individu hendaknya menjadi guru, digugu ucapan dan sikapnya bisa ditiru.

Hakikat setiap yang memberi ilmu adalah guru. Secanggih apapun teknologi, peran guru takkan mampu terganti. Namun ditangan guru yang hebat, teknologi mampu memajukan pendidikan umat, mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Khoirunnas Anfauhum Linnas Heru Waskitho

Heru Waskitho, lahir di Ponorogo, 1969. Menulis sudah digemarinya sejak menimba ilmu di SPG (1985-1988) hingga menjadi pengawas SMP, Ketua APSI, dan Ketua Perkumpulan Penulis Motivator Nasional (PPMN) Kabupaten Paser. Penulis bergabung di Jendela Puspita melalui buku antologi puisi Untukmu Pahlawanku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *