JENDELAPUSPITA – Bogor, Pada Sabtu, 20 Juli 2024, dari pagi hingga sore hari, saya berkesempatan hadir dalam acara pembacaan puisi oleh para Maestro Sastra Indonesia, yang di pimpin oleh Maestro Sastrawan Nasional, Abah Rd Ace Sumanta, S.Pd., S.H. Abah Rd Ace, seorang sastrawan-penulis puisi produktif, telah berhasil menerbitkan lebih dari 100 buku. Beliau sering di undang di berbagai kota di Indonesia untuk mengisi acara sastra membaca puisi. Dalam beberapa bulan mendatang, Abah Rd Ace akan berkeliling ke negara-negara Eropa dan Australia dalam rangka studi banding. Mengemban misi pengembangan sastra yang di sponsori oleh Kemendikbudristek RI.
Konon kabarnya, undangan kegiatan muhibah budaya tersebut merupakan apresiasi dari Pemerintah RI terhadap jasa-jasa Abah Rd Ace Sumanta dalam membina dan mengembangkan budaya serta sastra. Beliau di anugerahi penghargaan sebagai Maestro Sastra Indonesia. Selamat dan sukses terus berjuang, Akang Rd Ace Sumanta, sahabatku.
Acara parade pembacaan puisi di perankan oleh para budayawan dan budayawati Bogor, baik oleh kaum hawa maupun kaum adam. Seperti Uda S Ram, penyair legendaris ICMI, Abah Rd Ace Sumanta sebagai penggagas acara (host) Maestro Sastra, serta banyak lainnya seperti Dr. Arief Badruddin, Sekretaris TP2GD Kota Bogor/Korda ICMI Kota Bogor, dan Uda Eko dengan puisinya yang berjudul “Buitten Zorg.” Terdapat belasan orang yang tampil dalam acara ini. Sedangkan kaum emak-emak berasal dari komunitas sastra Jendela Puspita di bawah arahan Ibu Siska Puspita Dewi. Mereka, yang kebanyakan berprofesi sebagai guru di sekitar Jabodetabek, telah sukses membukukan karya puisi mereka sendiri dalam buku Antologi Puisi berjudul “Rintik Mesra Kota Hujan.”
Mengingat keterbatasan waktu, tidak semua penggubah puisi tampil di panggung. Hanya sekitar 17-21 orang yang tampil, bergantian di pandu oleh dua orang MC. Mereka membaca puisi dengan berbagai ekspresi dan intonasi suara yang bervariasi. Mulai dari yang sendu, melankolis, hingga tegas dan terkesan galak. Ada yang berekspresi tentang sejarah kegemilangan Kerajaan Siliwangi-Buitenzorg, bumi Pakuan. Serta ungkapan rasa cinta kepada kekasih yang telah pergi untuk selama-lamanya.
Acara parade pembacaan puisi yang di gelar oleh Yayasan Hanjuang Bodas pimpinan Abah Rd Ace Sumanta, bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Diskarpus) Kota Bogor, berlangsung di auditorium Diskarpus Kota Bogor. Menurut saya, acara tersebut sukses menghibur dan penuh makna. Mengandung misi edukasi dalam berbagai dimensi kehidupan dan pengembangan keindahan (rasa dan estetika). Event Maestro Sastra pembacaan puisi ini di harapkan dapat di lanjutkan minimal setahun sekali.
Selama acara, saya, AA, duduk di salah satu kursi Auditorium Diskarpus yang megah dan di lengkapi peralatan audiovisual modern. Saya menyimak bait demi bait syair puisi yang di pentaskan oleh para sastrawan dan sastrawati. Saya merasa senang, bahagia, bahkan terharu dan sedih mendengar sejumlah narasi puisi. Pada syair puisi yang di bacakan oleh Ibu Siska, air mata saya perlahan meleleh. Puisi tersebut mengungkapkan perasaan rindu kepada sosok almarhum ayahnya, yang mengingatkan saya pada ayah saya yang telah wafat pada tahun 1971, ketika saya masih duduk di kelas 2 SDN No. 1 Cerenti, Inhu Riau. Saya yatim sejak kecil, namun sosok ayah saya tetap ada dalam memori saya, walaupun saya telah berkeluarga dan berhasil meraih gelar akademik tertinggi, Dr., dari IPB University.
Di penghujung acara, saya di minta maju ke pentas oleh Abah Rd Ace. Saya mengapresiasi acara Maestro Sastra Indonesia 2024 ini dengan kesan yang manis dan pesan yang konstruktif. Kemudian, penyair legendaris ICMI, Uda S Ram, bersama Mbak Rita naik ke atas pentas dan membacakan puisi tentang dinamika perjalanan dan perjuangan hidup saya, AA. Saya merasa haru dan bahagia mendengar puisi tersebut.
Acara Maestro Sastra Indonesia 2024 di tutup dengan kata sambutan, apresiasi, dan ucapan terima kasih oleh Ketua OC Abah Rd Ace Sumanta. Semoga Allah SWT memberkahi, aamiin. Hatur nuhun, syukron, barakallah.
Salam sukses dan tetap bersemangat untuk bapak-bapak dan ibu-ibu pegiat sastra puisi Bogor. Teruslah berkarya agar budaya bangsa Indonesia tetap disemai dengan estetika. Walaupun NKRI zaman sekarang nyaris dikelola dengan minus logika dan etika oleh elite politik negeri ini, kita tetap berjuang, bersuara nyaring dan lantang dengan Maestro Sastra Indonesia. Semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada bahasa atau ungkapan yang kurang pas. Sehat, bersemangat, dan selalu bahagia.
Wangun Atas, Kel. Sindangsari Botim City, 21 Juli 2024
Wassalam
Dr. Ir. H. Apendi Arsyad, M.Si.
Pendiri dan Wasek Wankar MPP ICMI
Ketua Wanhat MPW ICMI Orwilsus Bogor
Konsultan K/L Negara
Pegiat dan Pengamat Sosial serta Kritikus melalui tulisan di media sosial