Empat orang mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang tergabung dalam Tim GeoMech menjadi juara pertama dalam Geothermal Development Plan Competition dalam ajang Integrated Petroleum Festival (IPFEST) yang diselenggarakan pada 24 Februari lalu di Institut Teknologi Bandung.

Kompetisi bidang rencana pengembangan lapangan prospek panas bumi ini diikuti oleh 19 tim dari Indonesia dan 1 tim dari Algeria yang berasal lebih dari 6 perguruan tinggi.

Tim GeoMech beranggotakan Vincentius Adven Brilian dari prodi Teknik Mesin, Saeful Ghofar Zamianie Putra dari Teknik Geofisika, Alfu Afkar Aniffari dari prodi Teknik Geologi dan Sarah Rania Jasmine dari Teknik Geologi.

Tim ini dibimbing oleh Dosen Departemen Teknik Geologi, Ir. Pri Utami, M.Sc.,Ph.D.,

Afkar mengatakan kompetisi ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap seleksi abstrak, tahap seleksi esai, dan tahap presentasi final. Pada tahap seleksi abstrak, peserta diminta untuk membuat abstrak sebanyak 500 kata mengenai strategi pengembangan prospek panas bumi.

“Tahap ini diikuti oleh 19 tim dari Indonesia dan 1 tim dari Algeria yang berasal lebih dari 6 perguruan tinggi. Kemudian, dipilih 8 tim terbaik untuk memasuki tahap seleksi esai, dimana peserta diminta untuk membuat esai 5 halaman mengenai tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia,” kata Afkar.

Selanjutnya, dipilih 5 tim terbaik untuk mengikuti tahap presentasi final yang terdiri atas 2 tim dari Universitas Gadjah Mada, 2 tim dari Institut Teknologi Bandung, dan 1 tim dari Universitas Diponegoro.

Pada tahap presentasi final, peserta ditempatkan sebagai konsultan yang diminta untuk menggarap studi kelayakan awal pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Mataloko di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ruang lingkup studi yang dilakukan adalah studi data eksplorasi 3G yakni bidang Geologi, Geofisika, dan Geokimia, estimasi besar cadangan dan sumberdaya, strategi pengeboran, fasilitas permukaan, dan keekonomian proyek.

Laporan studi kelayakan awal kemudian disusun dalam bentuk project report dengan durasi penyusunan selama 3 minggu.

Setelah itu, peserta harus mempresentasikan laporan yang telah dibuat pada hari-H kompetisi menggunakan power point di depan 4 dewan juri.

Berdasarkan hasil studi dari aspek teknis dan keekonomian, kata Afkar, Tim GeoMech menawarkan solusi pengembangan pembangkit listrik te
naga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang 22 Megawatt yang dilakukan secara bertahap yang terbukti ekonomis untuk dikembangkan.

Adapun tantangan terbesar yang dihadapi oleh tim GeoMech selama menjalani rangkaian kompetisi yaitu anggota tim yang berada di lokasi berbeda-beda karena mengikuti kerja praktek dan tugas akhir di perusahaan sekalipun saat ini sudah bukan kondisi pandemi. Namun, tim GeoMech tetap mampu menunjukkan kekompakkan saat bekerja hingga pada saat presentasi final.

“Akhirnya, tim GeoMech dinobatkan menjadi juara I setelah tahap presentasi final selesai. Harapan dari tim GeoMech adalah solusi dan inovasi yang ditawarkan untuk mengembangkan WKP Mataloko dapat membantu mempercepat utilisasi potensi energi panas bumi di Indonesia yang belum maksimal,” pungkasnya.(Hendi/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *