JENDELAPUSPITA, Surabaya – Miris! Sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya punya peluang besar jadi pintu masuknya narkoba. Dan itu bisa terjadi baik melalui darat, laut, maupun udara. Apalagi di Surabaya juga ada bandara maupun pelabuhan. Maka dari itu, mahasiswa UWKS menggelar KKN di SMPN 47 Surabaya mengenai ancaman bahaya narkoba.
“Jadi, Surabaya ini masuk kategori darurat Narkoba!” tegas Mochamad Fikri Firmansyah dari UKM Lembaga Kajian Penanggulangan Napza dan HIV/AIDS Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (Lakapanza UWKS). Selain Fikri, anggota UKM Lakapanza UWKS lainnya adalah Alvina Njabal Rohmah dan Aji Restu Septian Arwanto.
Ancaman Bahaya Narkoba
Fikri mengingatkan, semua orang berpeluang jadi pengguna Narkoba. “Karena itu yang perlu di lakukan adalah mewaspadai diri sendiri agar tidak terjerumus dalam jaringan Narkoba,” pesannya.
Secara bergantian tim UKM Lakapanza UWKS ini memapar jenis obat-obatan terlarang maupun barang yang bisa menimbulkan kecanduan. “Saya harap kegiatan tidak berhenti sini (sosialisasi). Kalian adalah penyalur lidah, setelah (sosialisasi) ini sampaikan informasi yang kalian dapat ke teman-teman,” tandas Sri Ratnawati, Kepala SMPN 47 Surabaya di forum yang sama.
Sepakat dengan pernyataan Fikri, Sri Ratnawati menyatakan bahwa Narkoba mengancam masyareakat di segala kelompok usia, mulai anak-anak, remaja, dan hingga orang dewasa. “Di antaranya karena ketidaktahuan mereka tentang jenis Narkoba dan bahaya penggunaannya,” ujar Sri Ratnawati.
Karena itu, sosialisasi Narkoba oleh para mahasiswa yang sedang menjalankan program KKN tersebut di harapkan bisa memberi wawasan lebih mendalam pada para murid di sekolah tersebut terkait ancaman Narkoba. “Kalian adalah siswa pilihan. Dan tugas kalian adalah mengingatkan teman-teman lainnya untuk sama-sama menghindari bahaya Narkoba ini,” tegasnya.
Sementara Meyzi Stasya Natalia Gare, Ketua Kelompok KKN E3 UWKS mengatakan, program KKN tersebut mereka jalani selama satu semester. “Kami pilih kawasan yang berdekatan dengan kampus karena tidak inap di lokasi KKN,” urainya.
Selain sosialisasi bahaya Narkoba ke siswa SMPN 47 Surabaya, 18 orang anggota KKN UWKS ini melakukan beragam program di kawasan RW 05 Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep tersebut. “Kami juga melakukan pembersihan dan memperindah taman di kawasan ini,” imbuh mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan UWKS semester 6 ini.
Menurut Stasya, kegiatan KKN yang langsung di bawah bimbingan drh Mohammad Noor Rahman MVet ini sudah mereka lakukan sejak bulan puasa Ramadan lalu dan akan berakhir di bulan Juni ini. “Kami ke lapangan (lokasi KKN) setiap Sabtu-Minggu. Setelah selesai, peserta KKN langsung kembali ke rumah masing-masing,” pungkasnya. (Hendi/red)