Majalah TIME Puji Inisiatif Pelestarian Bahasa Daerah Kemendikbudristek

JENDELAPUSPITA – Nadiem Makarim sebagai seorang yang menjabat di dalam Kemendikbudristek, telah meluncurkan program pelestarian bahasa daerah pada tahun 2022 lalu. Sang Menteri selalu menggalakkan upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah di Indonesia. Melalui hal tersebut dan beberapa program yang berhasil, media internasional, Majalah TIME, memuji dan mengakui atas keberhasilan tersebut.

Program ini memiliki sasaran pelestarian bahasa daerah melalui 1.491 komunitas penutur bahasa daerah, guru dan kepala sekolah. 1,5 juta siswa di 15.236 sekolah, dan akan terus berlanjut pada tahun selanjutnya. Program pelestarian ini di lakukan bukan karena asas sederhana, melainkan karena Indonesia sendiri memiliki ragam bahasa yang di gunakan pada setiap daerah. Namun sebagian besar dari 718 bahasa daerah di Indonesia mengalami kondisi kritis atau terancam punah.

Pelestarian bahasa daerah ini berjalan baik karena adanya kerja keras yang di lakukan oleh E. Aminudin Aziz. Hal ini juga di ungkapnya dalam penyampaian pendapat bahwa kualitas dan kuantitas bahasa daerah mengalami penurunan. Sehingga menyayangkan bila bahasa daerah Indonesia punah dan tergantikan dengan bahasa lain. Serta tidak adanya ‘catatan’ tentang bahasa daerah tersebut. Program ini di jalankan dan di berikan arahan oleh Nadiem Makarim kepada Badan Bahasa untuk melaksanakan pelestarian bahasa daerah.

Pengakuan dari Majalah TIME adalah hal yang tidak di sangka oleh Aminudin berserta jajaran dan Badan Bahasa. Melalui pengakuan tersebut dan arahan dari Nadim Makarim, membuat seluruh jajaran yang mengerjakan program pelestarian bahasa daerah semangat, dan memupuk komitmen seluruh pihak untuk menyukseskan pelestarian bahasa daerah.

Dalam hal pengakuan Majalah TIME tersebut, salah satunya berisi dari tanggungjawab proyek pelestarian bahasa daerah yang di lakukan oleh Badan Usaha. Badan Usaha menggunakan dan berkolaborasi dengan penggunaan AI untuk mengidentifikasi bahasa daerah untuk mempermudah upaya pengidentifikasian bahasa daerah dengan di bantu juga oleh penutur bahasa daerah, sehingga identifikasi bahasa daerah bisa sesuai dan mudah untuk dipetakan.

Selain di gunakan untuk mengidentifikasi bahasa daerah, AI dapat membantu dalam menerjamahkan bahasa daerah bila sudah mempunyai big data, sehingga masyarakat akan mudah untuk menerjemahkan bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia dan mengetahui arti dibalik bahasa tersebut. Juga, AI berguna untuk Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, sehingga tidak memerlukan banyak sumber daya, waktu, dan biaya yang besar dalam pengujian bahasa.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *