JENDELAPUSPITA – Negosiasi, suatu keterampilan yang mungkin atau pernah anda lakukan dalam mencapai sesuatu. Negosiasi biasanya selalu anda temukan pada kehidupan sehari-hari, saat anda bersekolah, pergi ke pusat pembelanjaan, bekerja, dan lain sebagainya. Negosiasi merupakan proses komunikasi yang melibatkan banyak orang untuk berusaha mencapai titik kesepakatan yang menguntungkan. Dalam bidang bisnis, tantangan negosiasi di lakukan dan menjadi sebuah proses penting bagi perusahaan dalam mencapai kesepakatan atau titik tengah antara kebutuhan dan tujuan perusahaan.
Meskipun begitu, kegiatan bernegosiasi tidak bisa di anggap sepele, karena negosiasi memiliki beberapa tujuan yaitu:
- Mencegah terjadinya konflik,
- Menciptakan kerjasama untuk mencapai tujuan masing-masing,
- Memberikan pemahaman terkait kondisi perusahaan dari pihak yang terlibat,
- Mempererat relasi antar perusahaan, dan terakhir dengan tujuan utamanya yang sudah di sebutkan
- Mencapai kesepakatan atau perjanjian yang dapat menguntungkan semua pihak.
Agar negosiasi berhasil di lakukan dan tercapai tujuannya, anda perlu memiliki kecerdasan emosional yang kuat. Hal ini menjadi sebuah ‘sensasi’ dalam bernegosiasi, karena anda perlu untuk memahami, menggunakan, mengidentifikasi, dan mengelola emosi secara efektif. Tentu selama berkomunikasi dalam ruang lingkup negosiasi, emosi anda akan terasa keberadaannya. Seperti contohnya ada kemungkinan anda bisa saja memunculkan emosi marah dan juga cemas. Kedua emosi ini memang sangat fatal bila anda membiarkan emosi ini menguasai dalam bernegosiasi.
Emosi cemas akan membuat anda lemah dalam proses negosiasi, lawan anda akan menggunakan kesempatan tersebut untuk memojokkan anda sehingga anda tidak dapat berkutik dalam argumen atau proses negosiasi tersebut. Sedangkan, untuk emosi marah akan merusak proses negosiasi anda dan membuat masing-masing pihak mengorbankan kebutuhannya demi menyelamatkan ego. Namun, emosi marah ini juga dapat berdampak dengan baik bila di arahkan dengan benar, misal anda mengeluarkan emosi terhadap situasi atau masalah yang tidak benar dan keluar dari jalur negosiasi.
Dalam bernegosiasi, anda akan menghadapi tantangan-tantangan yang akan di hadapi selama proses negosiasi, beberapa tantangannya antara lain:
1. Mitra dalam proses negosiasi tidak berkenan untuk membicarakan isu yang kita ajukan
Pada hal ini, pihak mitra merasa ‘ogah-ogahan’ untuk membahas isu yang di ajukan dalam proses negosiasi, mitra merasa itu bukan urusannya dan tidak ingin campur dalam hal tersebut, meskipun terkadang isu tersebut di buat atas perbuatan pihak mitra. Jadi, bisa di bilang juga pihak mitra ‘kabur’ dan tidak melihat dan tidak peduli terhadap isu tersebut.
2. Strong ego atau egosentris yang kuat
Ego selalu muncul selama proses negosiasi, ego ini muncul karena adanya ‘gengsi’ yang ingin diperjuangkan dan biasanya datang dari kedua belah pihak atau salah satu pihak yang sedang bernegosiasi.
3. Negosiasi tidak berlandaskan dengan hukum
Biasanya negosiasi ini ada dijumpai pada masyarakat adat yang menuntut hak tanah atas dasar hukum adat bahwa tanah tersebut telah diwariskan oleh nenek moyang selama ratusan tahun lalu. Namun, meskipun menggunakan hukum adat, tidak berbanding dengan hukum yang sudah ada dalam suatu negara. Jadi, hal ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup besar karena kurangnya penggunaan hukum dan tidak cukup bukti kuat yang bisa digunakan.
4. Personality conflict
Adanya masalah pribadi merupakan tantangan yang cukup besar dalam proses negosiasi, karena akan terjadinya sebuah ‘chesmitry’ yang tidak cocok dan selama prosesnya tidak nyambung atau tidak tersampaikan. Biasanya konflik pribadi ini tidak disadari oleh para negosiator.
5. Hidden agenda
Agenda tersembunyi merupakan tantangan yang perlu dihindari dan diwaspadai oleh siapapun. Karena melalui hal ini, pihak mitra tidak secara transparan untuk mengungkapkan seluruh agenda pada awal tahap negosiasi maupun saat sedang berbicara sebelum melakukan negosiasi.
(Salman/red)