JENDELAPUSPITA – Ayah mendaftarkan Adam untuk berlibur di perkemahan daerah Cibodas, agar Adam tidak bosan dan bermain handphone di rumah. Beberapa anak teman kantor Ayah pernah mengikuti perkemahan itu. Mereka mengatakan bahwa perkemahan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah.
“Semangat, ya, Nak. Semoga kamu senang mengikuti perkemahan ini,” ucap Ayah sambil mengelus kepala Adam usai mengantarkannya ke tempat perkemahan.
“Adam takut, Yah.” Adam merasa gelisah karena ini pertama kali ia pergi tanpa kedua orang tuanya. Namun, Ayah menenangkannya dan berkata semua akan baik-baik saja.
Tiba-tiba, beberapa anak menghampiri Adam dan mengajaknya berkenalan. Ada Ale dari Ambon dan Dion dari Jakarta. Adam merasa senang karena mendapat teman baru.
Keesokan harinya, perkemahan menjadi lebih menyenangkan. Adam ikut membantu Kak Fajar, selaku pemandu perkemahan untuk menyiapkan peralatan permainan air di danau berupa perahu karet. Setelah semua disiapkan, mereka akan mengikuti perlombaan perahu karet berkelompok.
Adam sekelompok dengan Ale dan Dion. Dia sangat bersemangat ketika perahu karet bergerak di permukaan danau mengikuti arah dayung mereka.
“Ayo, lebih cepat lagi, lebih cepat!” seru Ale memberi semangat. Ia sangat ahli mendayung perahu. Adam dan Dion ikut berteriak memberi semangat untuk kelompok mereka sendiri dan akhirnya mereka yang pertama sampai finish.
“Hore, kita menang!” seru mereka dengan kompak. Adam tak menyangka kelompoknya berhasil menang dan mendapatkan hadiah juara pertama. Mereka tos di udara dengan bangga.
Tak terasa, tiga minggu di perkemahan telah berlalu. Semua peserta berkumpul mengelilingi api unggun dan bernyanyi serta menari bersama. Adam, Ale, dan Dion duduk sambil menyantap makanan dan berbagi cerita. Malam ini akan menjadi malam terakhir mereka bersama.
Pagi hari, matahari telah menampakkan sinarnya. Kak Fajar mengajak semua anak-anak untuk berkumpul di lapangan.
“Anak-anak, ini hari terakhir kalian di sini. Apakah kalian senang?” tanya Kak Fajar.
“Senang!” Seluruh peserta menjawab dengan riang.
Perkemahan ini mengajarkan Adam cara berpikir hidup mandiri dan belajar bersosialisasi. Tak lama, orang tua Adam menjemputnya. Adam berpamitan dengan Ale dan Dion.
“Sampai jumpa lagi, kawan!” Adam melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.
Nuri Syafiina, seorang siswi kelas 8 di MTs Ats Tsur. Ia berdomisili di Cianjur, Jawa Barat. Sejak kecil sudah memiliki hobi menulis