Nareswari Ayu Prabowo yang kerap dipanggil Nares merupakan remaja putri kelahiran 29 Juni 2006 (16). Dia adalah putri sulung dari Setyo Prabowo dan I Dewa Ayu Caesaria Maharani. Nares memiliki tiga adik, yaitu Nirwasita Ayu Prabowo, Nandhita Ayu Prabowo, dan Nitya Isyana Ayu Prabowo.

Saat ini, dia menempuh pendidikan SMA di Sekolah Bogor Raya berbasis kurikulum IB (International Baccalaureate). Nares adalah seorang gadis introver, tetapi juga seorang gadis yang sangat ambisius dan pekerja keras. Dirinya sudah menjadi penulis dan menerbitkan lima buku di usia yang sangat muda. Tidak hanya itu, dia juga pandai public speaking, pemograman, dan leadership. Bahkan, suka belajar banyak hal baru.

Dirinya bergabung dengan beberapa organisasi, kepemimpinan, Model United Nations, pengalaman programming, kompetisi berbisnis, dan banyak lagi.

Karyanya berjudul, puisi antologi; Taman Gerimis, novel fantasi Aleonora; Penyelamatan Kristal Api (salah satu genre favoritnya) dan novel politik yaitu Colliding Stars; Epos Feminisme dan Sepatu Patriarki yang ia terbitkan bersama temannya, novel fantasi Aleonora; Pencarian Kristal-Kristal Yang Hilang serta Gelora Samudera Mawar Perjuangan yang juga ia terbitkan bersama dengan teman-temannya dari berbagai provinsi.

Di sekolah, Nares juga tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menjadi ketua dari Deparment Social Service di sekolahnya. Ketertarikannya untuk belajar lebih banyak yang disukai, yaitu tentang teknologi dan bisnis.

Beberapa penghargaan pernah diraih di MUN, termasuk Best Position Paper, Vulnerable Mention, Special Mention, Honourable Mention, Diplomacy Award, Most Outstanding Delegate & Best Delegate. Nares sering mengikuti berbagai ajang lomba seperti kompetisi bisnis dan juga membuat esai.

Kerap di sela waktunya pun mengisi acara dengan menjadi pembicara. Tidak hanya di bidang non-akademik, tetapi juga di bidang akademik yang membawanya mendapat tawaran beasiswa 50% di SD-nya dan 20% beasiswa di sekolahnya. Nares pun senang melakukan pengabdian masyarakat karena membantu orang-orang yang kurang mampu memberikan dirinya suatu kesenangan tersendiri dan suka berkontribusi dalam memberikan pendapat tentang beberapa masalah dunia seperti hak asasi manusia, ekonomi, dan lain-lain.

Oleh karena itu, dirinya tertarik dengan Model United Nation terutama di komite ECOSOC dan UNHRC dan terpilih menjadi anggota Parlemen Remaja DPR RI 2021 mewakili Provinsi Jawa Barat Dapil III.

Nares suka menulis sejak kelas 2 SD selain termotivasi karena memiliki kemampuan dalam menulis, juga sebagai wadah baginya untuk mencurahkan rasa baik kebahagiaan maupun keluh kesah. Sebenarnya tidak hanya perjalanannya dalam menulis namun juga perjalanan kehidupannya yang membuat ia bisa mendapat banyak inspirasi selain dari imajinasi.

Seperjalanan cerita hidup Nares pun kerap banyak sekali kegagalan, jatuh dan bangun, bahkan beribu tantangan dalam hidup. Menulis sebagai teman yang menemaninya melalui semua itu. Seperti mengikuti kompetisi dan kegiatan lainnya. Menulis membutuhkan pengalaman dan tulisan membutuhkan berbagai macam sudut pandang.

Banyak hal yang ia pelajari di kehidupan termasuk tiga fase dalam kehidupan yaitu menerima, mengorbankan, dan melepaskan. Selagi mana dalam buku terakhirnya mengungkapkan banyak tentang ketiga fase tersebut. Bahkan untuk mencapai semua fase serta kesuksesan itu pada dasarnya bukanlah perjalanan yang mudah karena banyak orang yang meremehkannya. Ini melibatkan begitu banyak pengorbanan, kerja keras, kesabaran, dan pantang menyerah. Ia masih terus memperbaiki dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Baginya, pendidikan dan kerja keras adalah prioritasnya untuk mencapai mimpinya untuk kuliah di luar negri atau di universitas impiannya dan menjadi Programmer/computer science juga Enterpreneur/Business Woman. Tidak hanya di bidang teknologi dan bisnis, ia juga tertarik mempelajari ilmu science, politik, dan filsafat. Terutama seperti hobinya membaca banyak hal baru atau buku-buku non-fiksi yang melahirkan banyak ide-ide baru dan pandangan yang lebih luas.

Dirinya berharap suatu saat nanti ia bisa membawa perubahan terhadap dunia seperti membuka panti asuhan atau sekolah untuk anak-anak, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *