Pernah di kehidupanmu ada orang yang terlalu ikut campur dalam masalahmu, namun kamu membiarkan hal tersebut karena merasa mereka berhak untuk terlibat? Atau kamu pernah merasa tidak enak untuk bilang “tidak” kepada orang lain?

Nah, itu tidak baik, ‘lo. Banyak hal yang kita anggap wajar itu sebenarnya tidak baik karena tidak semua hal berhak dicampurtangani oleh orang lain. Sebagai manusia kita harus memiliki personal boundaries.

Personal boundaries adalah keberanian untuk memberikan batasan, ruang, dan jarak antara kamu dengan orang di sekitarmu. Memiliki personal boundaries akan memberikan kesejahteraan  dan kesehatan mental bagi diri kita sendiri.

Bahkan, CEO of  National Mental Health Christine Morgan mengatakan bahwa menetapkan batasan diri adalah cara merawat atau peduli pada diri kita sendiri. Bukan berarti kita egois, melainkan bagaimana kita menetapkan batas untuk apa saja perilaku yang dapat kita terima ataupun tidak dapat kita terima.

Untuk menerapkan personal boundaries diperlukan untuk saling menghargai antara kamu dan mereka. Kamu harus saling paham mengenai personal boundaries sehingga nanti tidak terjadi kesalahpahaman yang berakibat kebencian, kemarahan atau sampai bermusuhan.

Bentuk-bentuk personal boundaries ini sendiri ada enam, di antaranya:

  1. Material Boundaries, yaitu menentukan apa yang diri kita boleh pinjamkan kepada orang lain, seperti uang, mobil, pakaian dan lain-lain.
  2. Physical Boundaries, berkaitan dengan ruang pribadi, privasi, dan tubuh kita. Contohnya kita boleh menolak apabila ada seseorang yang mengajak berciuman.
  3. Mental Boundaries, berkaitan dengan nilai, pikiran, serta pendapat pribadi kamu. Contohnya kamu bisa menilai kalau kamu benar-benar memahami keadaan yang ada atau tidak. Jika kamu masih mudah terpicu secara emosional dan bertindak defensif, mungkin mental boundaries kamu masih kurang.
  4. Emotional Boundaries, yaitu pemisah antara emosi dengan tanggung jawab kita dari orang lain. Batasan yang sehat mencegah kita untuk memberikan nasihat, menyalahkan orang lain maupun disalahkan. Contohnya apabila ada seseorang yang menyalahkanmu, kamu berhak untuk mengatakan yang sebenarnya.
  5. Sexual Boundaries, berkaitan dengan menjaga tingkat kenyamanan kita terhadap aktivitas seksual. Seperti dengan siapa, dimana, dan kapan melakukannya.
  6. Spiritual Boundaries, berhubungan dengan keyakinan kita terhadap Tuhan. Kamu berhak memilih dan melakukan ibadah sesuai agama yang kamu anut.

Tips meningkatkan personal boundaries, di antaranya:

  1. Meningkatkan self love
  2. Menjadi orang yang lebih tegas
  3. Menghindari emosi negatif, dan
  4. Tanggung jawab terhadap diri sendiri (AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *