Penulis Pemula Wajib Tahu! Panduan Lengkap Mengenal Teks Narasi 2 Rahasia Teks Eksplanasi yang Baik Beserta Contohnya! Struktur Teks Eksposisi: Kerangka yang Kuat untuk Gagasan Anda

JENDELAPUSPITA – Teks narasi adalah jenis teks yang digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Teks ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang terjadi, kapan terjadinya, di mana terjadinya, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. Simak Panduan Lengkap Mengenal Teks Narasi berikut ini.

1. Teks narasi informatif (ekspositoris)

Teks narasi informatif adalah jenis teks narasi yang bertujuan utama untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian secara akurat dan jelas. Berbeda dengan teks narasi fiksi yang lebih mengedepankan imajinasi dan rekaan, teks narasi informatif berfokus pada fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Teks narasi artistik

Teks narasi ini merupakan karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan untuk memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Cerita dapat berupa nonfiksi atau fiksi dengan ciri bahasa figuratif atau kiasan.

3. Teks narasi sugestif

Pada teks narasi sugestif menceritakan sebuah peristiwa dengan maksud terselubung kepada pembaca atau pendengarnya.

Contoh teks narasi, apakah anda bisa menebak jenis teks apakah ini?

Kala itu surya belum bangun. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden sudah keluar dari kediamannya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah mempan dari hembusan angin yang sedari tadi berusaha membekukannya.

Tangan kanannya yang kekar memikul sebuah cangkul, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bingkisan. Pada waktu Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya, langkahnya terhenti saat tangisan bayi memecah keheningan pagi. Dengan ketakutan Pak Raden mencari asal bunyi itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seseorang bayi kecil tergeletak di bawah pohon beringin besar.

“Bayi siapa ini? Haruskah saya membawanya?” Pak Raden bimbang.

Ketika ia ingin mengangkat bayi itu, datang-datang seekor harimau menyerangnya, namun dengan sigap Pak Raden mengelak. Ternyata bunyi tangis bayi itu menarik perhatian harimau. Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tadi menggunakan tatapan pemangsa.

Melihat hal itu, Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau hewan buas itu. Harimau itu melawan, tetapi Pak Raden berbalik menyerang, membuatnya jatuh dan terluka. Saat harimau hendak menerkamnya, Pak Raden merogoh cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau itu.

Akhirnya cangkul itu melukai harimau dan membuatnya mati. Kemudian Pak Raden mengangkat bayi itu dan membawanya pergi untuk diurus menjadi anaknya sendiri.

(Salman/red)