Penyebab dan Gejala Tifus yang Wajib Diwaspadai

JENDELAPUSPITA – Tifus atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini dapat menular melalui makanan dan air yang terkontaminasi, menyebabkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak. Penting untuk mengenali gejala tifus sejak dini, terutama mengingat tingginya risiko penularan serta potensi komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Gejala Tifus

Gejala tifus terbagi dalam dua tahap: gejala awal dan gejala lanjutan. Pengenalan gejala ini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gejala Awal

Pada tahap awal infeksi, gejala-gejala berikut mungkin muncul:

  • Demam yang meningkat setiap hari, bahkan bisa mencapai 40°C.
  • Sakit kepala yang persisten.
  • Rasa lemah dan kelelahan.
  • Nyeri otot yang menjalar ke seluruh tubuh.
  • Keringat berlebih.
  • Batuk kering.
  • Sakit perut yang mengganggu.
  • Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit.
  • Munculnya ruam pada kulit.
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Pembesaran perut yang terasa buncit.

Gejala Lanjutan

Jika infeksi tidak segera diobati, gejala dapat semakin parah dan meliputi:

  • Delirium atau mengigau.
  • Kelelahan yang ekstrem, membuat penderita berbaring tidak bergerak dengan mata setengah tertutup.

Cara Pencegahan Tifus

  • Pencegahan tifus terutama di lakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Beberapa langkah pencegahan yang efektif antara lain:
  • Menghindari daerah dengan tingkat infeksi tifus yang tinggi.
  • Memastikan kebersihan sanitasi lingkungan sekitar.
  • Menghindari makanan dan minuman yang tidak higienis.
  • Menghindari konsumsi makanan mentah atau yang kurang matang.
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Mendapatkan vaksinasi tifus sesuai anjuran dokter atau pihak kesehatan setempat.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Jika tifus tidak di tangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada sistem pencernaan, hati, jantung, dan sistem saraf. Dua komplikasi paling umum adalah:

  1. Pendarahan internal di saluran pencernaan.
  2. Perforasi usus, yaitu robekan pada dinding usus yang memungkinkan infeksi menyebar ke jaringan sekitar.

Komplikasi lainnya dapat meliputi hepatitis (radang hati), kolesistitis (radang kantong empedu), miokarditis (radang otot jantung), syok, ensefalopati (gangguan pada otak), pneumonia, dan anemia. Semua komplikasi ini dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan penanganan medis segera.

Kesimpulan

Memahami gejala dan cara pencegahan tifus sangat penting untuk mencegah penyebaran dan dampak penyakit ini. Dengan memperhatikan kebersihan dan mematuhi langkah-langkah pencegahan, risiko terkena tifus dapat di minimalkan.

(Sumber: B. Hen’s – Sehat Insani/Hendi/red)