JENDELAPUSPITA – Namaku Elena. Aku adalah seorang anak yatim piatu. Ibu meninggal karena sakit saat usiaku menginjak 7 tahun, sedangkan Ayah pergi meninggal karena dimakan binatang buas di dalam hutan.
Aku tidak percaya bahwa Ayah telah tiada. Bahkan, aku hendak mencari Ayah di dalam hutan, tapi tidak ada yang mengizinkanku untuk mencari keberadaan Ayah.
Saat ini, aku dititipkan di sebuah panti asuhan yang tidak jauh dari rumahku. Di sana, aku selalu membuat onar dengan mengganggu anak-anak di panti tersebut dengan tujuan agar diriku diusir dari sana, tapi hal itu tidak pernah terjadi.
Pada suatu malam, saat semua orang sudah tertidur, aku pergi dengan cara memanjat tembok di belakang asrama. Saat aku berhasil melompat dari atas tembok, ada seorang yang berjaga mengetahuiku.
Tanpa menjawab, aku pun langsung lari sekencang mungkin agar tidak terkejar.
Aku berjalan ke arah hutan dengan perasaan takut dan penasaran. Di sana, diriku menemukan sebuah rumah yang terlihat sudah tua dan tidak terawat. Karena lelah, aku memutuskan untuk beristirahat di sana.
Saat masuk, aku tidak menyangka karena di dalam rumah itu masih terlihat bersih dan rapi. Banyak makanan dan juga mainan di rumah itu. Setelah makan, aku memutuskan tidur. Saat sedang tidur, kudengar ada suara yang memanggilku.
“Elena.. Elena… bangunlah, Elenaa.”
Saat kubuka mata, aku di kagetkan dengan seekor harimau putih di depanku. Aku pun langsung berdiri ketakutan. Harimau itu kembali bersuara.
“Jangan takut, Nak. Aku adalah Ayahmu,” tuturnya.
“Bohong!” Aku tak percaya.
“Tidak. Aku tidak berbohong. Ayah telah melakukan kesalahan besar sehingga tidak bisa kembali kepadamu,” katanya.
Sambil menangis aku menjawab, “Aku mencarimu Ayah, aku tidak percaya jika kau telah meninggal.”
“Maafkan Ayah, Nak. Ayah tidak bisa lagi menjagamu. Ayah telah melakukan kesalahan dan ini hukuman untuk Ayah.”
“Izinkan aku yang tinggal di sini bersamamu, Ayah,” pintaku sambil menangis tersedu-sedu.
Harimau itu berkata lagi, “Tidak. Pulanglah, Nak. Jadilah anak yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Ayo naik ke badan Ayah. Ayah akan mengantarmu sampai depan hutan.”
Sampai di depan hutan aku berpamitan dengan Ayah dan berkata “Ayah, aku janji akan menjadi anak baik agar Ayah bangga denganku. Ayah jaga diri baik-baik, aku akan selalu mendoakan Ayah.”
Eky Hergiawan Listanto, penulis cilik asal Bekasi, Jawa Barat. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan kelas 9 di SMP Negeri 2 Tarumajaya.