JENDELAPUSPITA – Di sore hari, aku duduk santai di depan rumah sambil melihat halaman yang indah. Cuaca hari ini sangat bagus, mentari bersinar hingga membuat mata silau dan burung-burung beterbangan dengan suara yang merdu.
Ketika malam tiba, saya pun masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu sambil mengerjakan PR sekolah.
Beberapa menit kemudian, ada yang mengetuk pintuku. Ternyata, itu adalah Om Yuyun sedang mencari Bapak.
“Pak, ada Om Yuyun di depan,” kataku kepada Bapak.
“Oh, iya. Tolong buatkan kopi untuknya, ya, Nak,” ujar Bapak.
Aku langsung membuat kopi untuk Bapak dan Om Yuyun. Setelah itu, aku tidak sengaja mendengar percakapan antara Bapak dengan Om Yuyun. Mereka sedang bercerita tentang hantu.
“Sebelum mampir ke sini, tadi saya sempat pergi ke rumah teman terlebih dahulu, Pak. Sepulang dari sana, saya melewati jalan yang konon katanya ada sosok yang menakutkan dan menyeramkan,” tutur Om Yuyun membuat diriku merinding.
“Lalu, selanjutnya bagaimana?” tanya Bapak.
“Suasananya sungguh tidak nyaman, jalannya sangat gelap. Apalagi saat melewati sebuah pohon, seketika badan saya merinding,” lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, tak di sangka saat Om Yuyun berhenti pada pohon tersebut, terlihatlah sosok aneh yang menyeramkan dari balik pohon.
Sosok dengan rambut panjang, kuku panjang, mengenakan baju putih lusuh, badannya berdarah, dan bermata merah.
Kata orang sekitar, pohon itu sebenarnya dulu di bakar oleh pemilik tanah agar lebih luas.
Banyak yang percaya bahwa penunggu dari pohon tersebut marah karena pohon tempatnya di bakar hingga gosong.
“Ih, serem,” ucapku dari balik tirai yang sedang menguping obrolan Bapak dan Om Yuyun.
Fitiri Ramadhani
Kelas 8, SMP Negeri 1 Matan Hilir Selatan
Ketapang