Potensi Besar Biocultural Diversity Indonesia: Kunci Pembangunan Berkelanjutan.

JENDELAPUSPITA – Pada kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Hilmar Farid seorang Direktur Jenderal Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Menyampaikan bahwa Indonesia mempunya potensi yang besar melalui biocultural diversity untuk pembangunan berkelanjutan selain Amazon dan Afrika.

Hutan mangrove seluras 32.600 hektare di Mentawai di sebut Hilmar. Karena berpotensi untuk memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan jika di kelola dengan baik. “Kita bisa memanfaatkan potensi alam seperti mangrove dan budaya yang mendukung di sekitarnya. Itu bisa berkontribusi pada pariwisata, iklim, dan menghasilkan triliunan rupiah” ujar Hilmar.

Pembangunan berkelanjutan akan di buat seperti pada industri yang sudah ada di luar negeri. Yaitu industri pariwisata kebugaran (wellness tourism industry). Hilmar memberikan data dari Global Wellness Economy, bahwa industri ini sudah menyumbang 5,6 triliun dolar AS.

Hilmar menekankan bahwa dalam memaksimalkan potensi dalam industri ini, karena adanya kombinasi penting yang dapat di lakukan yaitu pengetahuan lokal (budaya), sains, dan teknologi modern.

Sayangnya perhatian pada jenis sektor wisata ini belum banyak yang mengetahui, Indonesia juga menduduki posisi yang rendah dalam industri ini.

Hilmar berpendapat bahwa Indonesia juga bisa melakukannya dengan tata kelola budaya yang baik, adanya kebijakan inovatif melalui riset dan advokasi kebijakan, kerja sama dengan komunitas, seniman untuk membicarakan dan mengatasi masalah, dan pemerintah serta sektor swasta sebagai investasi sosial dan kemitraan.