Prestasi Gemilang Madrasah di Kancah Internasional: MAN 3 Jembrana Raih Medali Perak di International Science Project Competition

JENDELAPUSPITA – Madrasah kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, Tim Riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Jembrana, Bali, berhasil menorehkan sejarah dengan meraih medali perak dalam ajang bergengsi International Science Project Competition (ISPC) 2024. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini berlangsung dari tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2024, dengan diikuti oleh 488 tim dari 30 negara di seluruh dunia.

Tim Riset MAN 3 Jembrana, yang terdiri dari Indah Kharisma Dewi, Syakira Rizkia Najla, Nurul Aini, dan Nadya Artanti, berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan topik penelitian yang unik dan inovatif. Mereka mengangkat tema kearifan lokal Bali, yaitu Pecalang—penjaga keamanan adat yang memiliki peran vital dalam kehidupan masyarakat Bali. Di bawah bimbingan Tim Pembina Riset MAN 3 Jembrana, para siswi ini berhasil menampilkan penelitian. Yang memadukan kearifan lokal dengan pendekatan ilmiah, sebuah inovasi yang tak hanya relevan bagi komunitas lokal, tetapi juga menarik perhatian komunitas ilmiah global.

Ketua tim, Indah Kharisma Dewi, mengungkapkan bahwa ide penelitian ini lahir dari observasi mendalam yang mereka lakukan di Desa Pakraman Baluk. Di desa tersebut, meskipun telah ada organisasi Pecalang di setiap dusun, tim riset menemukan adanya penyimpangan sosial yang menjadi perhatian utama dalam penelitian mereka.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Perjuangan kami selama ini, dari pengambilan data hingga turut serta dalam tugas Pecalang saat penelitian, akhirnya terbayar dengan prestasi ini untuk MAN 3 Jembrana,” ungkap Indah dengan haru, di dampingi oleh rekan-rekannya, pada Minggu (01/09/2024).

Indah juga menambahkan bahwa penelitian ini merupakan wujud dedikasi mereka terhadap kearifan lokal Bali. Yang sekaligus menjadi identitas budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. “Sebagai madrasah yang berada di Bali, kami merasa tertarik untuk meneliti peran Pecalang dalam menjaga norma hukum di desa-desa. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat,” jelasnya.

Tak lupa, Indah dan rekan-rekannya menyampaikan apresiasi kepada Tim Pembina Riset MAN 3 Jembrana, orang tua, kepala madrasah. Serta seluruh civitas akademika MAN 3 Jembrana atas dukungan dan bimbingan yang mereka terima sepanjang proses penelitian hingga kompetisi.

Kepala MAN 3 Jembrana, Agus Subagya, yang di temui di ruang kerjanya. Menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian siswi-siswi MAN 3 Jembrana di ajang internasional ini. Menurutnya, prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa madrasah yang tergolong baru ini memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat global.

“Tentunya, saya sangat bangga dengan prestasi internasional yang di raih oleh peserta didik kami melalui dunia riset. Inovasi dan kreativitas dari Tim Pembina Riset MAN 3 Jembrana patut di acungi jempol. Medali perak di ajang ISPC ini menunjukkan bahwa MAN 3 Jembrana adalah madrasah yang layak di perhitungkan. Saya berharap ke depan, prestasi besar juga akan terlahir dari program pengembangan prestasi lainnya di madrasah ini.” Ujar Agus penuh optimisme.

Selain itu, Agus juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pembina Riset MAN 3 Jembrana. Khususnya kepada Khairul Yazid dan timnya, yang telah bekerja keras mendampingi para siswi hingga berhasil meraih prestasi ini.

Prestasi yang di raih oleh Tim Riset MAN 3 Jembrana bukan hanya kebanggaan bagi madrasah. Tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya di Bali. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi madrasah lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam kancah internasional.