JENDELAPUSPITA – Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan program orientasi pendidikan (Ordik) bagi 1.260 mahasiswa baru, menampilkan beragam budaya nusantara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 18-19 September 2024, dan secara resmi di buka oleh Rektor UBL, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc.
Pembekalan awal pengenalan kampus di mulai dengan serah terima mahasiswa dari orang tua kepada pihak kampus. Melalui Ordik, para mahasiswa diharapkan bisa dibimbing menjadi generasi yang cerdas, berbudi luhur, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Selama dua hari, sebanyak 1.260 mahasiswa baru akan mengikuti kegiatan Ordik. Jumlah ini meningkat sekitar 25 persen di bandingkan tahun lalu,” ungkap Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, MBA, usai pembukaan Ordik di Kampus Budi Luhur, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Rabu (18/09/2024).
Hanggoro menjelaskan, peningkatan jumlah mahasiswa baru ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap Universitas Budi Luhur. Menurutnya, kebutuhan akan kebudiluhuran dan kecerdasan saat ini menjadi kunci penting untuk kesuksesan di masa depan.
“Fokus kegiatan Universitas Budi Luhur adalah pada peningkatan kualitas akademik. Kami berharap, dalam waktu dekat, kampus ini mampu bersaing dengan kampus-kampus unggulan lainnya,” tambah Hanggoro.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik UBL, Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom, menyatakan bahwa Universitas Budi Luhur terus berupaya meningkatkan mutu akademik. Ia menjelaskan bahwa lebih dari tiga program studi telah meraih akreditasi unggul, dan pihaknya sedang berusaha mendapatkan akreditasi unggul untuk institusi secara keseluruhan.
“Peningkatan kualitas akademik terbukti dari meningkatnya jumlah mahasiswa baru. Kepercayaan masyarakat kepada kami terus tumbuh,” jelas Arief.
Ia juga menyoroti inovasi program studi yang di tawarkan Universitas Budi Luhur. Selain program studi berbasis teknologi informasi, UBL juga memiliki program studi unik seperti Kriminologi, Manajemen Bencana, dan Pariwisata yang berfokus pada desa binaan.
“Inovasi ini membuat program studi kami memiliki ciri khas tersendiri. Kami berusaha menggantikan program studi konvensional dengan program studi yang lebih inovatif dan tidak di miliki oleh kampus lain,” ujar Arief.
Sementara itu, Ketua Panitia Ordik UBL 2024, Anggraeni Dyah, S.T., M.T., menjelaskan. Bahwa kegiatan Ordik tahun ini mengusung konsep Blue Tizien for Diversity. Dengan pendekatan yang sesuai dengan gaya hidup Gen Z, panitia menggunakan teknologi dan e-learning untuk menyampaikan materi secara efektif.
“Kami menyesuaikan konsep Ordik dengan minat Gen Z yang gemar teknologi. Materi di sajikan dalam bentuk video dan di unggah ke platform e-learning, sehingga mahasiswa bisa menyimak dengan lebih mudah,” kata Anggraeni, yang juga menjabat sebagai Direktur Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni UBL.
Selama dua hari, para mahasiswa baru akan menjalani berbagai tantangan, games, dan performa untuk memperoleh poin sebagai penilaian selama kegiatan Ordik. Di akhir kegiatan, penutupan akan di meriahkan dengan parade karnaval. Para peserta akan membuat kostum dari bahan daur ulang yang akan di pamerkan sesuai program studi masing-masing.
“Inagurasi penutupan akan di meriahkan dengan konsep musik, dengan penampilan dari Bernandya dan Viera,” tutup Anggraeni.