JENDELAPUSPITA – Pagi ini, aku dan keluarga piknik ke Taman Pintar. Taman pintar adalah salah satu tempat wisata yang ada di Yogyakarta. Kami berangkat menggunakan mobil. Perjalanan menuju Taman Pintar membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Sesampainya di sana ternyata sudah sangat ramai karena banyak anak sedang liburan sekolah. Ayahku kesulitan mencari tempat untuk parkir. Akhirnya kami parkir di dekat pusat perbelanjaan buku.
Memasuki gerbang utama, terdapat air mancur yang sangat indah. Aku mencoba melewati air mancur tersebut. Ternyata air itu bisa ke atas karena ada dorongan mesin. Tapi, ada beberapa yang tidak bisa naik airnya karena mesinnya macet.
Setelah membeli tiket masuk, kami antre berdesak-desakan. Petugas tiket sudah siap mengecek tiket yang kubawa. Aku masuk dengan gembira. Ketika masuk ke dalam, aku langsung menuju lantai 2.
Di sana, aku menemukan ada permainan jejak sepatu. Saat diinjak, layar yang ada di depannya akan menyala. Permainan jejak kaki itu mengandung pengetahuan tentang proses penyulingan air dan kebutuhan air dalam tubuh kita.
Setelah itu, aku melihat dunia terbalik. Kursi dan meja yang ada di situ berada di atas. Sayangnya, aku tidak bisa berfoto karena baterai ponsel Ibu habis.
Selain itu, aku juga melewati wahana dinosaurus. Tapi aku tidak masuk karena baru sadar bahwa kami terpisah dari ayah dan adikku. Kami pun segera mencari mereka ke segala tempat.
Aku sangat sedih terpisah dari Ayah dan adikku. Ibu mengajak untuk terus berjalan, sambil mencari Ayah dan adikku. Kami menunggu mereka di dekat pintu keluar, tapi tidak juga muncul.
Akhirnya kami beristirahat di pinggir wahana motor listrik. Saat kami sedang duduk, Ayah muncul sambil menggendong adik. Kami pun sangat senang bisa bertemu mereka kembali.
Aku dan adik membeli tiket untuk bermain di wahana motor listrik. Awalnya aku takut untuk mengendarai. Adikku juga takut untuk naik. Namun, Ayah mengajak adikku untuk naik dan mengikuti dari belakang.
Setelah beberapa putaran, kami tidak takut lagi. Kami justru sangat senang dan bermain motor listrik. Dalam permainan itu, kami belajar tentang tata tertib lalu lintas.
Setelah puas bermain motor listrik kami pun pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan salat Zuhur dan memutuskan untuk pulang.
Nazhifah Azhwa Nuha, lahir di Gunungkidul, 11 Oktober 2015. Siswi kelas 1 SD Generasi Juara. Hobinya membaca dan bertualang. Tulisan yang sudah terbit berjudul Mumu dan Aling dalam buku 37 Dongeng Inspiratif Anak Indonesia