Menuntut ilmu pendidikan di usia dini sangat diwajibkan untuk semua anak di Indonesia. Betapa tidak, dijaman globalisasi teknologi yang semakin canggih perlu wawasan untuk mengemban ilmu pendidikan agar tak tertinggal.
Namun, tidak semua pelajar di Indonesia mempunyai nasib yang sama satu dengan yang lainnya.
Sebuah kisah keprihatinan seorang siswa SMA tersaji dalam video, memperlihatkan perjuangan siswa SMA bernama Adia. Seorang siswa SMA yang rela berjualan sayur keliling demi memenuhi biaya untuk sekolah.
Hal tersebut ia lakukan untuk membantu ibunya yang menjadi buruh cuci dengan penghasilan yang tidak seberapa dan ayahnya yang sedang sakit.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok kangkris. official memperlihatkan perjuangan siswa SMA yang harus berjualan sayur keliling sambil memakai seragam.
Adia rela berjualan sayur keliling untuk membayar biaya sekolahnya sendiri. Dalam video tersebut, terlihat sang siswa memikul pikulan yang berisi sayuran dan menawarkannya ke rumah-rumah warga.
Dengan irama berjalan yang gontai, la memikul sebuah kayu yang berisikan sayur-sayuran. Tak ada rasa sungkan ia jajakan daganganya sepanjang jalan menuju ke sekolah. Semua ini ia lakukan karena tidak ingin putus sekolah.
Kekurangan dalam faktor ekonomi juga membuat Adia mengalami kesulitan dalam membeli seragam.
Dikatakan juga dalam video tersebut bahwa ia hanya mempunyai satu pasang seragam.
la memakai satu pasang seragam sekolah dan satu pasang sepatu yang dipakai untuk sekolah setiap hari.
Meskipun hanya punya satu seragam, Adia juga tidak berhenti untuk berjuang dalam membeli seragam untuk berganti-ganti.
la setap hari mengumpulkan uang sedikit demi sedikit supaya bisa membeli seragam sekolah lagi.
Semua yang dilakukan oleh Adia adalah dalam rangka untuk membantu orang tua. Bapaknya yang sakit dan ibunya yang hanya menjadi buruh cuci membuatnya harus ikut mencari nafkah.
Adia mengatakan bahwa bapaknya yang sudah tiga tahun sakit membuat ibunya harus bekerja, akan tetapi penghasilan ibunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.