Bekasi, Sejumlah pengurus DPD Forum Anti Penyalahgunaan Napza Indonesia (Forza) Kota Bekasi, bersilaturahmi dan berdiskusi terkait penyalahgunaan Napza di SMK Bina Husada Mandiri Jatiasih Kota Bekasi pada Jumat (14/4/2023).
Acara ini juga bersamaan dengan di adakannya Pesantren Kilat untuk pelajar SMK Bina Husada Mandiri, yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi terkait penyalahgunaan narkotika serta beberapa jenis lainnya yang terus berkembang pesat.
“Pada saat ini pengurus Forza DPD Kota Bekasi harus semakin sering turun ke sekolah sekolah terutama SMK, SMA dan bahkan SMP untuk memberikan Edukasi dan Informasi kepada pelajar terkait semakin banyak nya bentuk dan macam obat obatan terlarang yang beredar di masyarakat,” tutur Kausar Rangga sebagai salah satu pengurus Forza DPD Kota Bekasi.
Seperti diketahui, kasus penyalahgunaan narkotika semakin marak menyasar pelajar dan tidak jarang di temukan kasus yang melibatkan anak-anak yang masih berstatus pelajar SMP.
Hal ini terjadi lantaran masih kurangnya Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada para Pelajar agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkotika, serta masih banyaknya orangtua pelajar yang belum ter edukasi secara maksimal tentang penyalahgunaan narkotika.
“Sebagai Organisasi yang memang peduli terhadap isu narkotika dan terlebih sebagian besar anggota Forza adalah pelajar dan mahasiswa, adalah sudah menjadi kewajiban bagi anggota Forza dan Relawan nya untuk dapat terjun langsung di setiap kesempatan di sekolah dan kampus-kampus.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Bina Husada Mandiri, Ibu Wahyu Handayani M.Pd mengatakan sangat mendukung program diskusi pemuda dari Forza DPD Kota Bekasi, yang di kolaborasi kan dengan pesantren kilat (Sanlat) di sekolahnya, dan berharap program ini dapat juga memberikan edukasi kepada orang tua murid serta berkelanjutan dan dapat menekan kasus penyalahgunaan narkotika khususnya di kalangan pelajar Kota Bekasi.
Senada, rekan-rekan pelajar juga berharap agenda ini dapat di buat secara berkelanjutan dan menjadi agenda rutin agar makin banyak pelajar yang paham dan mengerti terkait bahaya nya penyalahgunaan narkotika serta turunan-turunannya karena sebagian pelajar di SMK juga ada yang berasal dari Jurusan Farmasi, serta sangat rentan dan sering berhubungan dengan obat-obatan.(Hendi/red)