Jakarta, Universitas Sofia adalah universitas yang berada di kota Sofia, Bulgaria ini didirikan pada 1888. Saat ini, terdapat 24.000 mahasiswa. Ketenaran universitas ini berkembang pesat sejak abad ke-17 dengan misi budaya dan pendidikan hingga pusat akademik dan ilmiah penting di wilayah Balkan.
Hingga saat ini Universitas Sofia St. Kliment Ohridski merupakan pusat pendidikan ilmiah terbesar dan paling bergengsi di Bulgaria.
Ada salah satu hal yang membuat kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga. Mengapa demikian? Karena, Bahasa Indonesia akhirnya menjadi salah satu mata kuliah wajib di Universitas Sofia tersebut. Sebelumnya selama sepuluh tahun, kelas Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pilihan para mahasiswa yang mengambil jurusan South, Eastand Southeast Asia Studies.
Menurut Ketua Jurusan South, East and Southeast Asia Studies, Galina Rousseva Sokolova mengatakan kelas Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pilihan selama ini dan selalu mendapatkan tanggapan dan ulasan positif dari para mahasiswa.
Galina juga menyebutkan bahwa Universitas Sofia akhirnya memutuskan untuk membuat modul kuliah wajib mengenai Indonesia kepada mahasiswa yang mengambil jurusan South, East and Southeast Asia Studies tahun ke-3.
“Di dalam modul tersebut, para mahasiswa tidak hanya belajar mengenai Bahasa Indonesia, tetapi juga sejarah, sosial kemasyarakatan, budaya, dan sistem perekonomian di Indonesia,” ungkapnya dipertemuan dengan Duta Besar RI untuk Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, Senin (19/12/2022) dikutip dari Siaran Pers KBRI Sofia.
Iwan Bogananta mengungkapkan bahwa KBRI Sofia, mendukung dan berpartisipasi aktif mempromosikan kultur, budaya, perekonomian, serta panorama Indonesia di modul mata kuliah wajib Bahasa Indonesia di Universitas Sofia dan ini merupakan salah satu pencapaian diplomasi Indonesia di Bulgaria.
Secara terpisah, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Ading) Kemendikbudristek, Iyus Yusuf mengungkapkan BIPA Kemendikbudristek telah menugaskan pengajar ke Universitas Sofia karena ini adalah salah satu program kerja sama dengan KBRI Sofia.
“Ini merupakan hasil dedikasi,kerja keras serta metode pengajaran inovatif dari para pengajar Bahasa Indonesia. Iyus juga mengatakan bahwa ada 84 universitas luar negri yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Wajib seperti di Universitas Sofia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *