JENDELAPUSPITA – Pada saat liburan sekolah, Ayah mendapat pekerjaan di luar kota. Ayah mengajak Ibu dan Putri untuk menemani perjalanan dinasnya. Putri dan orang tuanya sangat senang pergi naik pesawat satu jam perjalanan.
Sore hari, mereka sampai di lobi hotel, tempat mereka menginap. Putri melihat-lihat sekeliling hotel. Di sana tampak sepi dan banyak dedaunan yang berserakan.
Tak lama kemudian, Ayah memanggil Putri karena sudah mendapatkan kamar. Mereka akan menempati kamar bernomor 13 karena hanya itu yang tersisa.
Pada malam hari, sekitar pukul 00.00 WIB, Putri mendengar ada suara gesekan seperti orang berjalan di kamar mandinya. Orang tuanya sudah tertidur pulas karena kelelahan, akhirnya Putri memberanikan diri untuk menghampiri sumber suara tersebut.
Saat Putri hendak membuka pintu kamar mandi, dia melihat seorang wanita berdiri menghadap ke arah jendela. Wanita tersebut mengenakan pakaian putih berambut panjang, sesekali terdengar suara isak tangis.
Ketika Putri ingin mendekatinya, wanita itu tersenyum kepada Putri. Dia juga melambaikan tangannya. Wanita itu menoleh ke Putri sambil menunjukkan wajahnya yang bolong dan dipenuhi darah.
Putri pun ketakutan setelah sadar bahwa wanita itu adalah hantu. Dia pun mencoba berlari membangunkan Ayah dan Ibu. Napasnya terdengar terengah-engah.
“Tolong… tolong!” teriak Putri membangunkan Ayah dan Ibu.
“Ada apa, Putri? Mengapa kamu berteriak minta tolong?” tanya Ayah dan Ibu.
“Putri takut. Ada hantu di kamar mandi ini,” ujar Putri.
Mendengar hal itu, Ayah dan Ibu memanggil petugas hotel. Saat petugas hotel datang, mereka meminta maaf kepada Putri dan orang tuanya bahwa di kamar nomor 13 ini pernah di huni oleh seorang wanita yang di bunuh dan di tusuk-tusuk wajahnya menggunakan pisau hingga bolong.
Setelah dijelaskan oleh petugas hotel, Putri dan orang tuanya meminta dipindahkan dari kamar nomor 13 dan meminta pihak hotel mengadakan pengajian di kamar tersebut agar arwah wanita yang gentayangan bisa tenang.
Almira Tungga Dewi
Kelas 4, SDN 035 Soka Bandung
Bandung