Wanita dengan Cincin Zamrud

JENDELAPUSPITA – Namaku Atarah. Saat liburan sekolah, aku mudik ke kampung halaman, tepatnya ke rumah Nenek, yang telah berdiri pada zaman penjajahan Belanda. Kami tiba di sana sekitar jam 11 malam.

Karena sudah mengantuk, aku langsung tertidur di kamar. Pada pukul 4 pagi, aku terbangun karena ingin buang air kecil. Aku meminta ditemani orang tuaku, tapi mereka tertidur begitu pulas.

Kamar mandi di rumah Nenek terpisah dengan rumahnya. Kamar mandi tersebut berada di halaman belakang rumah, sebelah gudang terbengkalai. Aku mencoba pergi sendiri dan memberanikan diri.

Awalnya semua tidak terjadi apa-apa. Namun, selesai buang air kecil, aku melihat perempuan yang berdiri di depan pintu gudang terbengkalai.

Perempuan tersebut tampak seperti Noni Belanda yang sedang tersenyum dan melambaikan tangan. Parasnya sangat cantik dan tak menyeramkan. Namun, aku risi dengan senyumannya.

Pagi harinya, aku bertanya kepada Nenek tentang perempuan yang kulihat tadi Subuh.

“Nek, tadi Subuh, aku lihat ada perempuan seperti Noni Belanda di depan pintu gudang,” ujarku.

“Sudah jangan dihiraukan. Dia hanya ingin berkenalan denganmu,” kata Nenek.

Malam pun datang, tiba-tiba listrik padam. Kakek menyuruh Ayah mengambil genset di gudang. Ayah mengajakku menyenteri jalan yang gelap.

Sesampainya di sana, aku melihat banyak patung tanpa kepala seperti Noni Belanda. Aku berteriak histeris. Anehnya, Ayah tidak dapat melihatnya. Kakek dan Nenek datang menghampiri kami.

“Siapa perempuan itu, Nek?” tanyaku sambil menangis.

“Perempuan itu Noni Belanda yang dulu tinggal di sini. Dulunya, dia tinggal bersama keluarganya dengan bahagia. Namun, saat Jepang datang, mereka dibantai oleh tentara Jepang. Makanya, patung-patung tanpa kepala yang kamu lihat itu sebenarnya adalah jasad perempuan itu, Nak,” jelas Nenek menenangkanku.

Saat keluar gudang, aku melihat perempuan itu sedang bermain ayunan sambil bersenandung dengan suara lirih. Perempuan itu kembali melambaikan tangannya dan menghilang.


Syakira Elga Glensya
Kelas 4, SDN 04 Benua Kayong
Ketapang
Syakira Elga Glensya
Kelas 4, SDN 04 Benua Kayong
Ketapang